Warga yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta menggunakan masker untuk mencegah debu yang bisa membahayakan kesehatan.
Kasubbid Mitigasi Gunung api wilayah timur ESDM, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengatakan gunung Ili Lewokotok erupsi kedua pada Minggu pagi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut.
"Erupsi kedua pagi tadi semakin tinggi. Sebelumnya hanya 500 meter, kali ini menjadi 4.000 meter. Jadi, hal utama yang harus disiapkan saat ini adalah memakai masker karena debunya akan mengancam kesehatan masyarakat setempat," kata Devy seperti mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devy menuturkan abu vulkanik yang keluar saat gunung erupsi menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh. Ketika abu vulkanik terhirup bisa membahayakan kesehatan.
Devy mengutip pernyataan kepala BPBD Lembata mengatakan, saat ini warga di beberapa kecamatan sudah dievakuasi hingga radius 4 kilometer.
Gunung Ili Lewotolok pada pukul 9.45 WITA kembali erupsi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut. Erupsi kali ini lebih tinggi dari erupsi pertama yang pada 27 November dengan ketinggian abu mencapai 500 meter.
Kolom abu menurut laporan PVBMG berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit.
Abu vulkanik dilaporkan menyebar sampai ke kota Leqoleba, Kabupaten Lembata. Di lokasi tersebut saat ini menjadi tempat evakuasi warga.
(antara/evn)