Beredar video berisi penuturan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang mengaku telah dibohongi mantan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto yang kini maju di Pilkada Kota Makassar.
Para ASN mengaku sudah membayar uang down payment (DP) rumah bersubsidi, namun belum ada kelanjutannya.
Dalam video berdurasi 4 menit itu, beberapa orang mengklaim dirinya ASN dan mewakili 660 ASN lainnya. Mereka menyatakan telah ditipu terkait pembelian perumahan Korpri bersubsidi pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ASN sebanyak 660 orang user perumahan Korpri merasa dibohongi atau ditipu secara sistematis dan massif oleh kebijakan rezim Danny Pomanto," kata salah seorang ASN dalam video.
Mereka lalu meminta Danny Pomanto untuk mengembalikan uang DP yang telah diberikan oleh 660 ASN karena sudah 5 tahun tidak ada kelanjutannya.
Dalam pernyataannya, para ASN itu mengaku pernah datang ke Kantor Pemkot Makassar yang difasilitasi Danny Pomanto untuk membayar DP sebesar Rp5 juta. Mereka juga pernah menghadiri acara launching perumahan pada 31 Oktober 2016.
Kala itu, para ASN melihat rumah contoh di aera Samata, kawasan perumahan Korpri Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
![]() |
Danny Pomanto mengaku sudah melihat video pengakuan para ASN tersebut. Dia menyatakan bahwa hal itu adalah fitnah yang ditujukan kepada dirinya.
"Ini fitnah luar biasa. Soal rumah bersubsidi itu tidak ada hubungannya dengan saya meski itu di masa pemerintahan saya dulu. Itu urusan sekretariat Korpri," ucapnya.
Danny menjelaskan bahwa para ASN itu mengurus rumah bersubsidi dengan sekretariat Korpri yang memang berkantor di Balai Kota Makassar. Bukan berarti dirinya terlibat.
Sekretariat Korpri sendiri sudah dibubarkan pada 2018 lalu oleh pemerintah pusat.
"Sekretariat Korpri inilah tahun 2016 itu yang mengurus ASN, kesejahteraannya termasuk kalau ada yang mau cicil rumah," kata Danny.
"Sekretariat Korpri ini kerjasama dengan salah satu koperasi yang saya tidak tahu koperasi apa karena memang saya tidak terlibat. Jadi yang seharusnya dituntut adalah sekretariat Korpri itu," tambahnya.
Danny lalu menyebut ada pihak tertentu yang sengaja mengarahkan para ASN untuk membuat video tersebut. Dia menantang ditunjukkan bukti-bukti jika memang terlibat dalam penipuan.
Di Pilkada Kota Makassar 2020, Danny Pomanto berpasangan dengan Fatmawati Rusdi. Mereka mendapat nomor urut 1.