Pemuda berinisial SS, (29) asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ditemukan tumbang bersimbah darah di area loading dock bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapolsek kawasan bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Asep Widianto mengatakan SS mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat lehernya menggunakan beling pada Senin (16/11). Dia bunuh diri karena ditinggal temannya berangkat ke Papua.
"Mungkin putus asa akhirnya SS gelap mata dan coba bunuh diri. Dia gunakan beling dari pecahan gelas kaca menyayat lehernya sendiri," kata Asep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Kepala Desa di Tangerang Tewas Gantung Diri |
Mulanya, SS bersama tujuh orang temannya terbang dari Balikpapan tujuan Papua untuk bekerja. Sebelum mendarat di Papua, mereka transit di Makassar.
SS dan temannya lalu menginap di sekitar bandara. Namun, karena SS tak punya uang lagi untuk membeli tiket ke Papua, dia lantas ditinggal teman-temannya. Hingga kemudian dia mencoba bunuh diri.
SS menyayat lehernya sendiri menggunakan beling. Kemudian ada orang yang teriak karena melihat tindakan pemuda tersebut. Petugas bandara dan petugas keamanan lainnya yang mendengar teriakan itu sigap memberikan pertolongan.
Hanya saja, leher SS sudah mengalami luka. Asep mengatakan SS masih dalam kondisi sadar meski sudah terluka dan mengeluarkan banyak darah.
"Awalnya dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara untuk penanganan awal, lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Dody Sardjoto karena luka sayatan sepanjang 15 cm itu cukup parah dan harus dioperasi," kata Asep.
Asep mengatakan SS tidak tahu bahwa tiket pesawat yang dibeli di Balikpapan ternyata hanya sampai di Makassar. Dengan kata lain, dia harus membeli tiket penerbangan baru jika ingin ke Papua.
Namun, kala itu SS hanya memiliki Rp200 ribu. Selain itu, SS pun tidak memiliki telepon seluler.
(svh/bmw)