Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat (Danpusterad) Letjen Wisnoe Prasetija Boedi menyatakan bahwa Pilkada 2020 bakal diwarnai penyebaran berita bohong atau hoaks bernada provokasi. Menurutnya, hal itu bisa menciptakan ketidakstabilan situasi keamanan.
Wisnoe menyampaikan itu saat memberi sambutan dalam Pelaksanaan Sarasehan Pusterad dengan Media Massa TA 2020 yang digelar di Hotel Horison, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/11).
"Kerawanan Pilkada Serentak 2020 yang memungkinkan timbulnya provokasi, agitasi dan propaganda melalui penyebaran berita bohong yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga dapat menyebabkan instabilitas nasional," kata Wisnoe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnoe mengamini bahwa informasi adalah hal penting bagi masyarakat di masa modern seperti sekarang. Informasi juga jadi pemantik masyarakat untuk saling berinteraksi di media sosial.
Informasi, berkat kemajuan teknologi, menyebar dengan cepat. Namun, kecepatan peredaran informasi itu juga kerap diiringi dengan informasi keliru atau berita bohong.
"Namun saat ini sering didapati pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga masyarakat salah dalam menyikapi berita tersebut," kata dia.
Wisnoe lalu menyarankan semua pihak untuk bijaksana dalam menggunakan media sosial. Pula, berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar dengan cepat di media sosial.
"Karena hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Selain informasi yang keliru, Wisnoe mengatakan ada beberapa hal lain yang bisa membuat situasi nasional menjadi tidak stabil, yakni bencana, narkoba, pornografi dan radikalisme.
"Seluruh komponen bangsa berkewajiban untuk mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi terhadap bangsa saat ini," kata dia.
Pilkada 2020 digelar di 270 daerah. Saat ini sudah masuk masa kampanye sejak September lalu. Pemungutan suara akan digelar serentak pada 9 Desember mendatang.