Sebuah survei menunjukkan mayoritas masyarakat bersedia menerima vaksin Covid-19. Survei dilakukan pada lebih dari 115 ribu orang di 34 provinsi di Indonesia.
Survei yang digelar Kemenkes, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), UNICEF dan WHO ini menunjukkan bahwa tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin Covid-19, dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19.
Namun demikian, tingkat penerimaan berbeda-beda di setiap provinsi, hal ini dilatarbelakangi oleh status ekonomi, keyakinan agama, status pendidikan serta wilayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei berlangsung pada 19 - 30 September 2020 dengan tujuan untuk memahami pandangan, persepsi serta perhatian masyarakat tentang vaksinasi Covid-19.
Pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin misalnya, mereka cenderung akan menerima pemberian vaksin Covid-19. Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, sebagian besar dari mereka lebih mungkin menerima vaksin Covid-19.
"Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covid-19 dan bersedia menerimanya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi sebagaimana dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Rabu (18/11).
Hasil survei juga menunjukkan adanya kelompok yang ragu dan sebagian kecil yang menolak. Dari tujuh persen responden yang menolak, mereka menyebutkan faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai faktor pertimbangan.
Oscar menjabarkan bahwa saat ini pemerintah tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin Covid-19. Tim Gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut.
Sambil menunggu ketersediaan vaksin di tanah air, Oscar menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi dan edukasi seputar vaksin Covid-19 terus dilakukan kepada masyarakat.
"Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat," imbuhnya.
Dari segi geografis, Provinsi Papua melaporkan tingkat penerimaan vaksin paling tinggi dengan 75 persen, kemudian diikuti Jawa dan Kalimantan. Provinsi Aceh memiliki tingkat penerimaan terendah dengan 46 persen. Selain Aceh, daerah dengan penerimaan terendah terdapat di pulau Sumatera, Sulawesi dan Maluku.
Senada, Ketua ITAGI Sri Rezeki S. Hadinegoro mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menerima dengan baik pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan besar untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19.
"Masyarakat jelas bersedia divaksinasi untuk memutus rantai penularan, namun pemerintah harus memastikan agar jumlah vaksin Covid-19 cukup dan aksesnya merata agar cakupan imunisasi yang tinggi dapat tercapai. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok," kata Sri Rezeki.
(ang/fjr)