TNI Data 9.000 Anggota Jadi Penerima Vaksin Covid Pertama

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 22:45 WIB
Kapuspen TNI menyatakan anggota yang didata untuk menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama adalah mereka yang ada di frontline nakes, dan pendisiplinan prokes.
Ilustrasi prajurit TNI. Kapuspen TNI menyatakan anggota yang didata untuk menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama adalah mereka yang ada di frontline nakes, dan pendisiplinan prokes. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menyatakan kuota vaksin Covid-19 untuk anggota institusi militer itu adalah sekitar sembilan hingga 10 ribu.

Dia mengatakan angka itu didapat setelah pihaknya melakukan pendataan awal terhadap personel TNI yang memang berpotensi mendapat vaksinasi.

"Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9 ribu sampai 10 ribu," ujarnya lewat rekaman suara yang didapat CNNIndonesia.com dan telah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, Rabu (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat yang didata ini, kata Riad, adalah orang-orang yang memang langsung berhadapan dengan pandemi. Mereka adalah petugas yang langsung terjun ke lapangan membantu pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19 di lapangan.

"Siapa orangnya yang jelas frontline tadi tenaga kesehatan, mungkin petugas-petugas yang langsung berhadapan," kata Riad.

"Yang depan dulu. Tapi jelas semua nanti juga tentunya. Tapi saat ini yang jelas yang memang langsung berhadapan, yang memang berisiko tinggi," imbuhnya.

Terkait mekanisme penyuntikan sendiri, Riad mengaku saat ini belum ada pembicaraan langsung dengan pihak-pihak terkait. Hanya saja, TNI sudah mempersiapakan orang-orang yang memang harus disuntik vaksin tersebut.

"Intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas di data sudah ada khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," katanya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan penyuntikan baru dapat dilakukan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Beberapa profesi akan didahulukan menerima vaksin.

"Yang pertama disuntik nanti adalah tenakes (tenaga kesehatan), para dokter, para perawat itu didahulukan, TNI-Polri, pelayan publik, ASN di tempat pelayanan pada masyarakat didahulukan, guru juga sama didahulukan kita sudah punya list kok list-nya siapa-siapa nanti minggu depan simulasi," kata Jokowi.

Update Covid-19 Per 18 November Telat

Sementara itu terkait pelaporan data terkini Covid-19, per Rabu (18/9) angka pemutakhiran terbaru terbilang lambat dipublikasikan ke publik.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, biasanya Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 memublikasi perkembangan pandemi corona di Indonesia antara sekitar pukul 15.00-16:00 WIB.

Namun, hari ini laporan update itu baru terpublikasi hampir pukul 18.00 WIB. Menyangkut hal ini, CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dan Plt Kapusdatin Kemenkes Anas Ma'ruf namun keduanya belum memberikan respons.

Update data biasanya diumumkan melalui halaman web https://covid19.go.id/ atau halaman Kementerian Kesehatan di https://www.kemkes.go.id/.

Data dihimpun dari berbagai laboratorium yang melalukan pemeriksaan Covid-19. Data tersebut akan dikirimkan ke Pusdatin Kemenkes untuk diolah, dengan cut off time pukul 12:00 WIB.

Setelahnya, pengolahan data Covid dilakukan Satgas Covid-19 yang juga ikut menyebarluaskan informasi tersebut.

Update data harian Covid-19  berisi jumlah kasus positif di 34 provinsi beserta akumulasi kasus positif nasional, lalu perkembangan kasus sembuh di 34 provinsi serta jumlah kasus sembuh nasional dan provinsi, serta penambahan data kasus kematian per provinsi dan akumulasi.

Lalu ada data suspek covid-19 yang masih dalam pemeriksaan fasilitas kesehatan.

Kemudian data pemeriksaan spesimen harian nasional, serta jumlah orang yang diperiksa dalam sehari menggunakan metode PCR maupun TB TCM.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, per Rabu (18/11) penambahan harian kasus positif corona di Indonesia adalah 4.265 orang. Tambahan tersebut membuat total kasus positif Covid-19 mencapai 478.720 orang sejak pasien pertama diungkap awal Maret lalu.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 402.347 orang telah sembuh dan 15.503 orang di antaranya meninggal dunia.

Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada hari ini hingga pukul 17.50 WIB menyebutkan, pasien yang sembuh bertambah 3.711 orang dan pasien yang meninggal dunia bertambah 110 orang dari hari sebelumnya. Kemenkes juga mencatat jumlah suspek Covid-19 sebanyak 64.430 orang dan spesimen yang diperiksa 41.942 spesimen.

(tst, mln/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER