Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan dugaan kemungkinan penyebab mengapa kasus infeksi virus corona (Covid-19) di Jawa Barat dan Jawa Tengah meningkat dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan analisis mingguan Satgas Covid-19 per 15 November, Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus tertinggi dengan selisih penambahan kasus dari pekan sebelumnya sebanyak 2.377 kasus. Sementara Jawa Barat juga meningkat dengan selisih kenaikan 875 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi menduga kenaikan itu kemungkinan akibat kedua provinsi merupakan destinasi favorit untuk berlibur. Momen libur panjang selama 28 Oktober-1 November lalu, bisa jadi penyebab kenaikan kasus di Jateng dan Jabar.
"Jabar dan Jateng menunjukkan kenaikan kasus signifikan pasca-libur panjang. Karena sebenarnya 2 provinsi ini destinasi favorit untuk orang libur panjang," terang Dewi dalam dialog 'Covid-19 Dalam Angka' di Youtube BNPB, Rabu (18/11).
Dugaan lain, kenaikan kasus bisa juga disebabkan kemunculan klaster industri di Jateng dan Jabar. Menurut Dewi, sumbangsih klaster industri pada peningkatan kasus positif Covid-19 banyak berpengaruh di Jabar.
"Ada beberapa hal juga yang mengakibatkan kenaikan kasus, terutama dari munculnya klaster baru, kalau di Jabar ini kebanyakan sumbangsih dari klaster industri banyak terjadi," ucap Dewi.
Bertambahnya kasus positif juga berpengaruh pada kasus aktif atau kasus orang dalam perawatan. Kasus aktif di Jabar menjadi yang terbanyak, yakni 10.477. Sementara Jawa Tengah menempati posisi kedua kasus aktif terbanyak yaitu 7.895 kasus.
Namun meski terjadi peningkatan kasus di dua provinsi tersebut, Dewi mengatakan angka positivity rate mingguan nasional justru turun dari pekan sebelumnya. Per laporan mingguan 15 November, positivity rate Indonesia berada di angka 12,62 persen, adapun pekan sebelumnya yakni 13,75 persen.
![]() |
Dewi mengatakan, kenaikan kasus positif secara mingguan dipengaruhi oleh peningkatan testing, sementara laju penularan mulai rendah.
"Memang pada pekan terakhir terjadi kenaikan kasus, namun ada satu hal, positivity rate pekan ini justru lebih rendah, artinya apa, kenaikan jumlah positif mingguan dipengaruhi laju pemeriksaan, sementara laju penularannya lebih rendah," tutur dia lagi.
Sementara itu, kasus positif covid-19 per 17 November sebanyak 474.455 kasus, sembuh sebanyak 389.336 kasus, dan meninggal dunia 15.393 kasus.