Salah satu pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ustaz Abdul Qohar H Daeng Matase meninggal dunia, Kamis (19/11) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
Abdul Qohar meninggal di kediamannya di desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Ia berpulang pada usia 83 tahun dikarenakan kondisi kesehatan yang telah menurun beberapa tahun terakhir.
"Beliau usia sudah sepuh, sudah sering sakit-sakitan, sakit tua, berita meninggalnya saya terima Subuh pagi tadi dari keluarganya," kata Humas Ponpes Islam Al Mukmin, Ngruki Muchson saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muchson juga menyebut kematian Abdul Qohar bukan dikarenakan terinfeksi virus corona (covid-19), lantaran Abdul Qohar sudah lama tidak beraktivitas di luar rumah. Abdul Qohar, lanjut Muchson sudah pensiun sekitar 6 tahun lalu dalam keikutsertaannya mengurus Ponpes. Ia hanya dimintai dimintai pendapat dan ilmu oleh beberapa penerus ponpes dan alumni.
Sesuai rencana, pemakaman Abdul Qohar akan dilaksanakan hari ini juga sekitar pukul 10.30 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Polokarto.
"Negatif covid-19 hanya sakit sepuh," kata dia.
Terkait prosesi pengurusan jenazah hingga pemakaman, Muchson telah mengimbau kepada pelayat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 dengan tetap memakai masker dan mengusahakan untuk menjaga jarak. Namun ia juga mengaku pihaknya tidak dapat membatasi pelayat yang ingin bertakziah hari ini.
"Kami tetap memakai protokol kesehatan seperti kemarin, Ketua Yayasan meninggal kemarin. Karena kami tidak bisa membatasi orang takziyah, hanya saja tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan dibantu dari aparat TNI/Polri untuk mengarahkan dan mengamankan," jelasnya.
Abdul Qohar merupakan lulusan Pondok Pesantren Gontor. Semasa hidupnya, ia tercatat sebagai salah satu pendiri Ponpes Al-Mukmin yang didirikan pada 10 Maret 1972 silam, bersama Abu Bakar Ba'asyir, Abdullah Sungkar, Abdullah Baraja, Yoyo Roswadi dan Ustadz Hasan Basri.
Muchson pun menyebut, dari keenam pendiri itu, kini hanya tersisa Abu Bakar Ba'asyir yang masih hidup, yang saat ini kondisinya masih mendekam di penjara usai ditangkap 9 Agustus 2010 silam dengan dakwaan membiayai pelatihan paramiliter di Aceh, dan mendukung terorisme di Indonesia.