Sebanyak 25 pejabat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjalani karantina mandiri setelah Penanggung Jawab (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu. Mereka juga telah menjalani tes usap untuk diuji dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran kontak terhadap Widodo di lingkungan kerja dan keluarganya.
"25 pejabat termasuk saya karantina mandiri," katanya saat dihubungi melalui telefon, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain 25 pejabat tersebut, terdapat sejumlah aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Sukoharjo yang melakukan kontak erat dengan Widodo. Menurut penelusuran Satgas, kontak erat Widodo mencapai 35 orang termasuk 2 orang dari keluarganya. Mereka telah menjalani pengambilan sampel untuk uji RT-PCR.
"Kami sampai hari ini belum dapat hasilnya," katanya.
Diketahui, Widodo dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti uji swab massal di Kabupaten Sukoharjo. Uji swab massal tersebut dilakukan sesuai arahan Pemerintah Provinisi Jawa Tengah untuk memenuhi target uji swab. Kabupaten Sukoharjo termasuk daerah yang belum memenuhi target
Menurut Yunia, tes belum memenuhi target disebabkan oleh kapasitas laboratorium RS UNS yang hanya mampu menguji 400 sampel per hari. Padahal RS UNS juga menerima spesimen dari daerah lain.
"Jadi kita juga ikut ngerem supaya sampel yang diuji tidak rusak karena terlalu lama menunggu antrean," katanya.
Pemprov Jateng, terang Yunia menargetkan Sukoharjo menguji minimal seribu orang setiap pekan. Namun sejak Maret lalu, total spesimen dari Sukoharjo baru mencapai 4.973 sampel. Untuk mengejar ketinggalan tersebut, Sukoharjo ditarget melakukan 898 tes setiap pekannya.
"Uji swab massal kita jalankan dua minggu dengan dua ribu sasaran dari populasi risiko tinggi," katanya.
Lihat juga:Ketua DPRD Kabupaten Lebak Meninggal Dunia |