Kesaksian Warga Ketiban Batu Meteor Rp200 Juta di Tapteng

CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2020 19:22 WIB
Joshua mengatakan batu meteor yang jatuh berada di tiga titik, selain rumahnya, ada yang jatuh di sekitar persawahan.
Josua Hutagalung seorang warga yang rumahnya ditiban meteor di Dusun Sitambarat, Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. (Abdi Somat Hutabarat/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Joshua Hutagalung (34) tak pernah menyangka ketika batu meteor seberat sekitar 2,2 kilogram jatuh menimpa atap seng rumahnya di Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara pada 1 Agustus 2020 silam.

Pria yang berprofesi sebagai perajin peti mati itu menceritakan kejadian berawal saat ia mendengar suara bergemuruh dan petir di langit. Tak berapa lama terdengar dentuman keras di halaman rumahnya. Ia lantas melakukan pengecekan, ternyata atap seng rumahnya sudah bolong.

"Setengah jam kita cari-cari asal suara itu, tapi nggak kelihatan. Pas di halaman rumah, saya lihat atap seng sudah bolong. Ternyata ada batu terbenam di bawahnya. Dan langsung saya gali tanahnya," ucap Joshua, Kamis (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joshua menyebutkan saat digali dari tanah, batu meteor berwarna hitam itu masih terasa hangat. Bahkan memiliki Medan magnet yang mampu menarik besi. Ia juga sempat melaporkan hal itu ke aparat TNI. Warga juga sampai berbondong-bondong ingin menyaksikan batu meteor itu di rumahnya.

"Saat itu batu meteor jatuh tidak hanya di rumah saya saja. Ada tiga titik antara lain di persawahan dan beberapa desa sekitar. Jatuhnya dalam waktu yang bersamaan dengan yang menimpa rumah saya," kata dia.

Di sisi lain, Joshua kecewa lantaran Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tidak menggubris soal penemuan batu meteor itu. Padahal batu itu sempat disimpannya dalam waktu yang lama. Joshua khawatir batu meteor itu dicuri orang.

Hingga kemudian, ia menjualnya kepada Jared, warga negara asing yang tinggal di Bali sebesar Rp200 juta.

"Kecewa kita. Karena kan itu kita simpan sudah lama batunya. Anak-anak juga mainin batunya. Takutnya, dicuri orang. Makanya saya jual saja. Sudah banyak yang menawar batu itu. Tapi akhirnya saya menjual kepada Mr Jared," paparnya

Belakangan Joshua baru mengetahui meteor tersebut dijual kembali ke Amerika dengan harga fantastis senilai Rp26 miliar seperti yang disebut di dalam sejumlah pemberitaan.

"Ada yang memintanya untuk dijadikan batu cincin atau pun hanya koleksi saja. Sisa 5 gram saya simpan untuk kenang-kenangan," ujar dia.

Menurut Joshua uang hasil penjualan batu meteor tersebut digunakannya untuk kegiatan amal dan renovasi dapur rumah peninggalan orang tuanya.

"Uangnya saya bagi kedua dusun. Kemudian buat syukuran. Saya bagi juga ke 7 bersaudara anak mamak saya. Sisanya untuk renovasi dapur rumah," kata dia.

(ain/fnr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER