Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Kharis Almasyhari berencana membahas masalah pencopotan baliho Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab dalam rapat komisinya bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sebelumnya sejumlah anggota TNI diketahui menurunkan baliho Rizieq Shihab. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa tindakan itu atas perintahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kharis pun mengkritik langkah seraya mengingatkan bahwa penertiban baliho bukan termasuk tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) tentara. Karena itu ia juga mengaku heran dengan langkah Dudung mengerahkan para prajurit.
"Itu kan mestinya pekerjaan Satpol PP ya, bukan pekerjaan tentara. Tidak sesuai tupoksi," kata Kharis kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/11).
Kharis menyampaikan tentara boleh saja ikut menertibkan baliho sebagai bentuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Akan tetapi, posisi tentara hanya menjadi tenaga bantuan dari Satpol PP, bukan kekuatan utama.
Ia pun kini mengaku sedang mengecek ke pihak-pihak terkait soal kebijakan tersebut. "Nanti kalau ada rapat akan saya tanyakan," tutur Kharis.
Terpisah, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Willy Aditya juga mengkritik langkah Pangdam Jaya Dudung Abdurachman.
Senada ia mengatakan bahwa perkara baliho merupakan ranah Satpol PP.
Willy lantas menyampaikan, seharusnya penertiban baliho diurus oleh Pemprov DKI. Ia berpendapat ada potensi pelanggaran jika tentara ikut turun tangan.
"Jika TNI sampai turun tangan, ya ini ada maldministrasi namanya," ucap Willy kepada wartawan, Jumat (20/11).
"Administrasi publik jadi dikangkangi oleh politik jadinya. Ini tentu tidak baik dan tidak ideal dalam kehidupan bersama," imbuh dia lagi.
Sebelumnya, sekelompok orang berseragam loreng menurunkan baliho ajakan 'Revolusi Akhlak'.
Belakangan usai apel TNI persiapan Pilkada di kawasan Monas, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui telah menginstruksikan prajuritnya untuk menertibkan baliho Rizieq Shihab. Menurutnya baliho itu melanggar aturan.
Dudung bilang, Satpol PP DKI telah berkali-kali menurunkan baliho Rizieq. Namun, baliho itu selalu dipasang lagi.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya," ujar Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (20/11).
(dhf/nma)