Polres Metro Jakarta Barat menerjunkan 300 personel untuk membantu prajurit TNI dari Kodim 0503/JB untuk menurunkan spanduk hingga baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di wilayah hukumnya tersebut.
"Jadi kita di sini mem-backup kegiatan kelancaran penertiban spanduk atau baliho yang banyak terpasang dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar Kompol Teuku Arsya Khadafi dalam keterangannya, Jumat (20/11).
Arsya mengaku dalam kegiatan pencopotan baliho itu, aparat sempat dihalang-halangi anggota dan simpatisan FPI. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci bagaimana tindakan penghalang-halangan itu dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota kami di lapangan sempat dihalang-halangi oleh laskar Front Pembela Islam (FPI)," ujarnya.
Terkait aksi penurunan baliho-baliho tersebut, Arsya menyatakan karena dipasang tanpa izin di kawasan publik.
"Ini dalam rangka bagaimana kita mewujudkan Jakarta yang bersih yang tertib teratur. Jadi mari kita jaga kota kita, agar bisa lebih baik lagi," tutur Arsya.
Lebih lanjut, Arsya menuturkan kegiatan penertiban baliho itu akan terus rutin dilakukan petugas terkait. Selain itu, kepolisian juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan tak ada lagi baliho tidak berizin yang terpasang.
"Kami koordinasi dengan Kesbangpol dan Satpol PP agar wilayah Jakarta Barat ini tidak lagi dihiasi baliho-baliho tidak berizin," ucap Arsya.
![]() |
Sementara itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Jumat siang, terlihat ada salah seorang warga yang tergesa-gesa mendekati prajurit TNI sedang menurunkan baliho bergambar Rizieq.
Warga yang berkaos merah dan mengenakan songkok dengan ornamen hijau itu meminta dengan memelas agar para aparat tak menurunkan baliho Rizieq Shihab.
"Jangan pak, tolong jangan pak," ujarnya lirih ke arah prajurit TNI yang sedang menurunkan baliho Sang Habib di kawasan Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Jumat siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Dia tak menyentuh fisik prajurit, juga tak berupaya merebut baliho yang sedang diturunkan personel TNI. Berkali-kali dia meminta agar baliho itu diturunkan, hingga terduduk simpuh di aspal.
Ketika rombongan prajurit itu bergerak menggunakan mobil ke titik lain, pria tersebut terlihat berupaya mengejar. Dan, di titik lain itu yakni Jalan Jati Baru Raya ke arah Slipi pun dia kembali meminta agar para prajurit tak menurunkan baliho Rizieq.
![]() |
Untuk diketahui, pada Jumat pagi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa pencopotan baliho Rizieq Shihab merupakan perintahnya.
Dia menyebut pencopotan itu dilakukan prajurit TNI setelah upaya Satpol PP menurunkan baliho-baliho tanpa izin tersebut berulang kali gagal.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya," kata Dudung usai menggelar apel TNI persiapan Pilkada di kawasan Monas, Jakarta.
Terkait upaya ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan mendukung langkah yang diambil Dudung.
Sementara itu dari pihak FPI menyatakan baliho-baliho tersebut sebetulnya dipasang masyarakat secara sukarela. Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar menyatakan pihaknya selama ini selama ini tak pernah memasang baliho dengan jumlah yang masif seperti yang terjadi di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya saat ini.
Oleh karena itu, pihaknya tak tahu berapa banyak jumlah baliho bergambar Sang Habib yang terpasang.
"Kalau ditanya FPI tau gak berapa? Ya gak tau. Orang yang masang masyarakat, umat Islam secara sukarela," kata Aziz kepada CNNIndonesia.com, Jumat.
"Enggak pernah [mobilisasi]. Itu sukarela saja. Makanya kita bingung kalah ada orang ribut, salahnya apa FPI? orang yang masang masyarakat umat Islam sukarela," sambungnya.
Dia pun heran karena TNI yang proaktif mencopot baliho-baliho tersebut. Menurutnya pencopotan baliho di ruang publik bukanlah tugas TNI.
"Ya, itu bukan ranahnya TNI, itu ranahnya Satpol PP," kata Aziz.
Aziz mengaku pihaknya menyayangkan baliho hingga spanduk bertuliskan revolusi akhlak yang digaungkan Rizieq justru dipersoalkan TNI. Padahal, konsep revolusi akhlak sendiri hanya sekadar mengajak kepada umat Islam untuk berubah ke arah yang lebih baik.
(dis, bsm/kid)