Pemprov DKI Ajak Warga Saling Bantu Lewat Program KSBB

Pemprov DKI Jakarta | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2020 11:39 WIB
Lewat program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB), Pemprov DKI memfasilitasi donatur yang ingin membantu dengan pihak penerima yang membutuhkan.
Ilustrasi distribusi bansos Pemprov DKI Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB). Program tersebut merupakan inisiatif Pemprov yang menyadari bahwa dibutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Lewat KSBB, Pemprov DKI mengajak masyarakat untuk saling menguatkan dan meringankan beban. Warga yang ingin berbagi akan dipertemukan dengan yang membutuhkan bantuan. Terlebih, pandemi berdampak besar terhadap sektor kesehatan dan ekonomi.

"Jadi melalui program ini, masyarakat yang ingin membantu difasilitasi agar bantuannya diterima masyarakat [yang membutuhkan]," kata Kepala Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, program KSBB dirancang untuk memudahkan donatur mencari calon penerima bantuan melalui data terbuka yang disediakan Pemprov DKI di situs corona.jakarta.go.id. Sehingga selain tepat sasaran, bantuan juga tidak tumpang tindih.

Selain itu, kata Andhika, data bantuan yang dapat diakses publik akan membantu pemerataan distribusi. Saat ini, Pemprov DKI telah merancang empat program KSBB, yakni KSBB Pangan, KSBB UMKM, KSBB Pendidikan, dan KSBB Penataan Pemukiman.

KSBB Pangan sendiri telah dimulai sejak bulan April lalu. Donatur dapat memberi bantuan berupa sembako, makanan siap saji, paket Lebaran, dan paket THR. Andhika menegaskan, kriteria penerima bantuan tak berbeda dari krieria penerima bansos dari DKI selama PSBB.

Untuk KSBB UMKM, Pemprov DKI memfasilitasi pelatihan, prasarana, hingga permodalan. Tujuannya, agar para pelaku UMKM dapat kembali beraktivitas, dan mampu bertahan di tengah pandemi lewat pelatihan yang disampaikan secara online dan offline.

Sementara, KSBB Pendidikan dirancang untuk membantu tenaga pengajar dan siswa dalam menjalani program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Melalui program ini, baik siswa maupun tenaga pengajar yang terhalang keterbatasan gawai akan mendapat bantuan berupa ponsel pintar atau tablet untuk peserta didik, serta komputer atau laptop kepada para pendidik.

Terakhir, KSBB Penataan Pemukiman disebut sebagai program yang mempertemukan donatur yang ingin berkontribusi di kawasan kumuh di DKI Jakarta. KSBB ini berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana di lingkup Rukun Warga (RW) padat penduduk di DKI Jakarta. Sebelumnya, kebutuhan sarana dan prasarana tersebut telah dicatat dalam Community Action Plan 2019.

"Hal ini memastikan kolaborator yang ingin berkontribusi, baik untuk penghijauan, sanitasi, dan sarana di RW padat penduduk agar memiliki bantuan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tutur Andhika.

Ditambahkan, sebanyak 224 kolaborator dipastikan berpartisipasi dalam program KSBB hingga akhir Oktober 2020, dengan pembagian 143 kolaborator di KSBB Pangan dan 81 kolaborator di KSBB UMKM.

"Pemprov DKI Jakarta juga saat ini sedang memperluas KSBB. Di antaranya KSBB Persampahan dan KSBB Tenaga Kerja. Sekarang masih dalam pembahasan dan saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menjajaki beberapa sektor yang dapat berkolaborasi," ungkap Andhika.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menyatakan sepakat, bahwa kolaborasi antarelemen dibutuhkan saat melawan pandemi. Ia berharap kehadiran KSBB akan memudahkan masyarakat untuk saling bantu.

Trubus juga menyarankan agar Pemprov DKI tidak terlena dengan kerja sama masyarakat tersebut. Menurutnya, pemerintah tetap berkewajiban membantu warga yang mengalami kesulitan.

"Jadi, jangan terlena sebagai fasilitator. Ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan masyarakat dalam menghadapi pandemi, dan itu merupakan tugas pemerintah," ujar Trubus.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER