Jabar Pertimbangkan Tes Covid Pemilih Sebelum Coblos Pilkada

CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 03:00 WIB
Pemprov Jabar mempertimbangkan untuk testing Covid-19 pada pemilih sebelum mencoblos saat Pilkada Serentak pada 9 Desember mendatang.
Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Bandung, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan rencana pemerintah provinsi Jabar untuk melakukan tes Covid-19 kepada para pemilih yang akan menggunakan hak suara di Pilkada Serentak 2020.

"Ada masukan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk tes bagi mereka yang ingin melaksanakan pencoblosan," ujar Uu dalam konferensi pers virtual, Senin (30/11).

Namun Uu menegaskan bahwa pihaknya masih akan mengkaji lebih lanjut terkait rencana tersebut. Kemungkinan, kata dia, testing Covid-19 akan diprioritaskan bagi pemilih yang termasuk kelompok rentan terpapar yakni usia 40 tahun ke atas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada usulan pengetesan pada usia 40 tahun ke atas karena mereka cukup rentan. Kalau yang 40 tahun ke bawah mereka cukup tangguh," ucapnya.

Sementara itu hingga saat ini tercatat masih ada tiga daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2020 di Jabar yang masuk zona merah atau risiko tinggi penularan covid-19.

"Daerah yang risiko tinggi masih tetap seperti minggu lalu yaitu tujuh kabupaten/kota. Tapi ada daerah yang melaksanakan pilkada ini risiko tinggi, Kabupaten Tasikmalaya, Bandung, dan Karawang," kata dia.

Adapun, empat daerah lain yang termasuk zona merah Covid-19 namun tak menggelar pilkada adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Cimahi.

Meski jumlah daerah yang masuk zona merah minggu ini tak bisa dibilang sedikit, Uu mengklaim penyebaran covid-19 di Jabar masih relatif terkendali. Angka reproduksinya masih berada di bawah satu.

"Penyebaran reproduksi 0,72 artinya bisa disebut masih terkendali," ujar dia.

Di sisi lain, Uu mengungkapkan penyebaran Covid-19 di beberapa daerah di Jabar ditemukan dalam klaster rumah tangga. Ia menduga penyebaran berasal dari kantor yang kemudian terbawa sampai ke rumah atau sebaliknya.

Sementara angka keterisian atau okupansi sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar meningkat dan melebihi batas maksimal yang ditetapkan WHO yakni 60 persen.

"Keterisian di Jabar sekarang sudah 75 persen, sebenarnya ini sudah di ambang batas. Tapi ini didominasi oleh Bodebek. Kalau wilayah lain relatif aman, tapi dari jumlah tersebut diakumulasikan (menjadi angka okupansi) di Jabar," katanya.

(hyg/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER