Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab mengaku sedang melakukan isolasi mandiri atas saran tim medis karena menghadiri berbagai acara yang menimbulkan kerumunan di beberapa tempat.
Menurut Rizieq, isolasi mandiri harus dirinya lakukan meskipun dalam kondisi tidak terjangkit virus corona (Covid-19).
"Nah, akhirnya tim medis menyarankan ini bukan masalah covid atau tidak covid, namun dalam suasana crowded seperti itu seharusnya mengkarantina diri dan mengisolasi diri walaupun tidak covid," kata Rizieq dalam agenda Dialog Nasional 'Revolusi Akhlak' yang digelar secara virtual, Rabu (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizieq bercerita dirinya secara berkala menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis beberapa hari ini, termasuk juga melakukan tes swab maupun tes rapid.
Ia pun memohon maaf kepada para tokoh masyarakat dan ulama karena belum bisa bertemu selepas tiba di Indonesia. Menurutnya, para tamu yang hendak menemui dirinya pun kini wajib melakukan tes swab terlebih dulu.
"Kita juga berlakukan protokol kesehatan di pintu gerbang kita siapkan rapid tes dan swab, kita periksa dengan swab. Kalau negatif kita persilakan masuk. Tapi dalam jumlah yang dibatasi," ujarnya.
Selain itu, Rizieq juga meminta maaf apabila acara-acara yang dirinya hadiri menimbulkan kerumunan sehingga melanggar protokol kesehatan. Menurutnya, kerumunan terjadi karena antusias umat, bukan kesengajaan yang dibuat pihaknya.
"Makanya Pak Anies Baswedan melalui dinasnya menyampaikan adanya pelanggaran. Kita terima. Kalau salah ya salah, kita bayar denda," kata Rizieq.
Sebelumnya, Rizieq menjalani perawatan di RS Ummi, Kota Bogor, Jawa Barat. Pentolan FPI pun telah melakukan tes swab yang dibantu oleh Lembaga independen, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C).
Namun, hasil tes swab Rizieq mendapat sorotan sejumlah pihak lantaran tak diungkap ke masyarakat luas. MER-C menyebut hasil swab Rizieq bersifat rahasia.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyebut pihaknya berhak merahasiakan hasil swab Rizieq berdasarkan kode etik kedokteran dan profesionalitas mereka terhadap pasien atau keluarga.
(rzr/fra)