Penambahan kasus harian infeksi virus corona (Covid-19) kembali mencetak rekor yakni 8.369 orang per Kamis (3/12) kemarin. Angka ini tertinggi selama hampir 10 bulan pandemi menjejak di Tanah Air sejak Maret lalu.
Dalam beberapa waktu belakangan, tren kasus positif Covid-19 memang cenderung meningkat.
Rekor lima ribu kasus awalnya tercatat pada Jumat (13/11), saat itu penambahan kasus positif sebanyak 5.444. Tidak berlangsung lama, rekor kembali terjadi pada Rabu (25/11) dengan penambahan 5.534 kasus dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat hari setelahnya, rekor kasus harian berulang pada Minggu (29/11). Kali ini angkanya bertambah jadi 6.267 kasus baru corona dalam sehari.
Data Satgas Covid-19 hingga Kamis (3/12) menunjukkan, akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 557.887 orang. Sebanyak 462.553 dinyatakan sembuh, dan 17.355 kasus meninggal dunia.
Berdasarkan data yang sama, tambahan kasus harian terbanyak disumbang oleh Provinsi Papua. Tercatat, provinsi di timur Indonesia ini menyumbang 1.755 kasus, yang juga merupakan penambahan tertinggi sejak pandemi melanda Bumi Cenderawasih.
Posisi kedua dengan penambahan terbanyak berasal dari Jawa Barat. Provinsi ini mencatat tambahan 1.648 kasus positif. Kemudian diikuti kasus positif dari Ibu Kota DKI di posisi ketiga, sebanyak 1.153 orang.
Mengenai lonjakan kasus positif pada hari itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sistem pelaporan data Covid-19 di Indonesia belum optimal sehingga menyebabkan kasus positif terlihat meningkat.
Padahal, pandemi telah memasuki bulan ke-10 sejak temuan kasus pertama kali pada 3 Maret lalu.
"Angka yang sangat tinggi ini salah satunya disebabkan karena sistem yang belum optimal untuk mengakomodasi pencatatan, pelaporan dan validasi data dari provinsi secara real time," kata Wiku saat memberikan keterangan di kanal Sekretariat Presiden di Youtube, Kamis (3/12).
![]() |
Ia mencontohkan, data penambahan di Provinsi Papua yang menurutnya merupakan laporan kasus positif dari beberapa hari sebelumnya. Kata Wiku, ada data lama yang baru terlaporkan pada Kamis (3/12), sehingga penambahan positif pada hari itu melonjak.
"Papua pada hari ini melaporkan sejumlah 1.755 kasus, yang mana merupakan akumulasi penambahan kasus positif sejak 19 November hingga hari ini," tutur dia.
Wiku juga kembali mengimbau pemerintah daerah yang masih memiliki perbedaan data dengan Kementerian Kesehatan untuk segera berkonsolidasi dengan pemerintah.
Setidaknya, ada tiga provinsi yang memiliki perbedaan data dengan pusat, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua.
Dari laman resminya, ketiga provinsi menunjukkan data yang berbeda dengan data milik Kementerian Kesehatan.
Peran Kementerian Kesehatan sendiri dalam pengumpulan data Covid-19 ialah melakukan pengolahan data yang telah terverifikasi dinas kesehatan tiap-tiap provinsi. Data tersebut akan dikirimkan ke Kemenkes setiap harinya pukul 12:00 WIB.
Di Provinsi Jawa Barat misalnya, data dari Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan pada pukul 12.00 WIB menunjukkan angka kumulatif pasien positif Covid-19 berada di angka 55.807.
CNNIndonesia.com lantas membandingkannya dengan data yang dimiliki Pemprov Jawa Barat melalui situs resminya diakses sekitar pukul 19.00 WIB, Kamis (3/12).
Tampak, data angka kumulatif pasien terkonfirmasi virus corona berbeda dengan yang dicatat Kemenkes. Situs tersebut mencatat kumulatif pasien positif virus corona sebanyak 54.159 orang.
Di Jawa Tengah, data Kemenkes menunjukkan bahwa angka kumulatif positif Covid-19 per Kamis (3/12) sebanyak 58.337 orang. Sementara menurut laman Pemprov Jateng yang diakses pada hari yang sama, pukul 22:00 WIB menunjukkan kasus terkonfirmasi positif 59.747 orang.
Selain itu, CNNIndonesia.com turut mendapatkan temuan bahwa situs resmi seputar Covid-19 milik Pemerintah Provinsi Papua sudah tidak memperbarui data sejak 25 November 2020 lalu.
![]() |