Anies Pimpin Forum C40 Cities dan Masalah Klasik Polusi DKI

CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 08:35 WIB
Anies Baswedan ditunjuk menjadi wakil ketua C40 Cities soal perubahan iklim di tengah upaya Gubernur DKI itu yang masih bergulat dengan polusi Jakarta.
Anies Baswedan ditunjuk menjadi wakil ketua C40 Cities soal perubahan iklim di tengah upaya Gubernur DKI itu yang masih bergulat dengan polusi Jakarta. (CNNIndonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama Gubernur Tokyo, Yuriko Koike terpilih sebagai Anggota Komite Pengarah (Wakil Ketua) C40 Cities yang ditetapkan di London, Inggris, Jumat (4/11).

C40 Cities merupakan jaringan 97 kota besar dunia yang berkomitmen mengambil langkah progresif terkait perubahan iklim untuk masa depan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. C40 mewakili lebih dari 700 juta warga di dunia dan seperempat ekonomi global.

Sebagai Wakil Ketua C40, Anies dan Yuriko akan memberikan arahan strategis dalam membentuk jaringan global yang akan membantu 97 kota anggota C40 mengatasi krisis iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pemimpin kota metropolitan dunia tersebut akan mendukung pemimpin kota C40 Cities lainnya bekerja sama menanggulangi krisis iklim, dan memulihkan perekonomian pasca-pandemi Covid-19 dengan kebijakan yang ramah lingkungan serta berkeadilan.

Menurut pernyataan C40 Cities, Anies berperan penting dalam mendukung Kota Jakarta meluncurkan Kemitraan Udara Bersih, salah satu proyek ambisius demi mengatasi polusi udara ibu kota dan mempromosikan kesadaran publik tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan.

Proyek tersebut dilakukan Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Bloomberg Philanthrophies dan Vital Strategies.

Masalah polusi udara di Jakarta memang kerap menjadi sorotan lantaran kerap tercatat masuk deretan yang terburuk di dunia berdasarkan situs IQAir Index Air Visual.

Akibat kualitas udara yang buruk, Anies bersama sejumlah pejabat lainnya seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan, hingga Presiden Joko Widodo digugat koalisi masyarakat peduli lingkungan ke pengadilan lantaran dinilai gagal menangani polusi ibu kota.

Suasana gedung Jakarta terlihat samar dari kawasan Tendean, Jakarta Selatan akibat polusi udara, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019. Jakarta kembali bertengger di peringkat empat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin, 7 Oktober 2019, pagi. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaMasalah polusi udara di Jakarta memang kerap menjadi sorotan lantaran kerap tercatat masuk deretan yang terburuk di dunia berdasarkan situs IQAir Index Air Visual. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Special Rapporteur), David R. Boyd, bahkan mengirim surat pendapat keahliannya (Amicus Curiae) kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Oktober lalu.

Surat pendapat itu menyatakan bahwa pemerintah Indonesia gagal memenuhi kewajiban untuk mengambil tindakan guna meningkatkan kualitas udara ibu kota.

Boyd menilai, kasus pencemaran udara Jakarta memiliki kepentingan global mengingat posisinya sebagai salah satu ibu kota terbesar di dunia.

Anies memang tak tinggal diam menghadapi masalah klasik kota besar tersebut. Ia mengeluarkan sejumlah jurus untuk mengatasi polusi udara Jakarta.

Sejumlah jurus itu mulai dari pelarangan operasi angkutan umum dan kendaraan pribadi yang tidak lulus uji emisi, perluasan kebijakan ganjil genap demi menekan arus kendaraan, memasang alat monitoring dan pengendali udara, hingga menanam tanaman berdaya serap tinggi untuk polusi.

Pada Agustus 2019, Anies juga mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara sebagai upaya menekan kualitas udara Jakarta yang konsisten buruk.

Eks menteri pendidikan itu bahkan gencar mendorong warga Jakarta memulai kebiasaan bersepeda, ketimbang menggunakan kendaraan bermotor. Setidaknya 63 kilometer jalan di Jakarta disediakan untuk pesepeda.

Meski demikian, kualitas udara Jakarta sampai saat ini belum bisa dikategorikan baik. Mengutip IQAir, dalam satu pekan terakhir kualitas udara konsisten antara tidak sehat bagi kelompok sensitif dan sedang (moderat).

(rds/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER