Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkap bahwa ada 437 orang yang menjalani tes Covid-19 karena pernah kontak dengan dirinya dan wakilnya, Ahmad Riza Patria. Ia pun menganggap penting untuk berterus terang jika terpapar virus corona.
"Dalam dua hari, ini ada 158 orang yang mendatangi atau didatangi karena punya interaksi dengan gubernur, 279 dengan pak wagub. Total 437 orang," katanya dalam acara Mata Najwa, Rabu (2/12).
Ia mengatakan upaya tracing atau pelacakan kasus ini bisa dilakukan karena dirinya dan Riza terus terang terpapar Covid-19 sejak awal. Mantan rektor itu menilai pengakuan ini akan mempercepat pemutusan mata rantai virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila disembunyikan, maka orang-orang yang selama 10 hari, 14 hari, bertemu dengan kita interaksi, mereka bisa juga terpapar juga. Mereka kalau tidak tahu, mereka akan interaksi dengan orang lain dan menularkan," ujarnya.
Lihat juga:Anies Pastikan Keluarganya Negatif Covid-19 |
Ia kemudian bercerita bahwa sejak dinyatakan positif Covid-19, kesehariannya tetap diisi rapat dan pertemuan virtual di kediamannya. Ia menekankan bahwa pengambilan keputusan masih terus berjalan meskipun sedang isolasi mandiri.
Anies bercerita bahwa selama ini, ia belum merasakan gejala yang umum ditemukan pada pasien corona. Namun, ia mengaku sempat merasa lelah ketika tengah rapat pagi tadi.
"Tadi saya mulai rasakan, bisa dibilang hari Senin itu seperti letih, tapi tidak ada gejala lain. Kayak ngantuk gitu. Enggak biasa pagi-pagi ngantuk," katanya.
Namun, sambungnya, hasil pemeriksaan kesehatan yang ia lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu menunjukkan kondisi baik.
Sama halnya dengan Riza yang mengaku kondisinya saat ini baik dan tidak bergejala. Politikus Partai Gerindra itu mengaku bingung dari mana mereka terpapar virus tersebut.
Pasalnya, selama berkegiatan di luar, ia mengklaim selalu melakukan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
"Tidak mudah ya. Apa ya [Pak Anies tertular] dari saya atau dari mana, anggaplah begitu. Tapi gimana kita tangani ke depan? Sulit juga tebak-tebak. Virus ada dimana-mana. Dalam ruang, satu dua orang saja bisa terpapar," tuturnya.
Kendati begitu, Riza menganggap ada hikmah di balik insiden dirinya terpapar Covid-19. Pada keadaan normal, ia mengaku bisa bekerja seminggu penuh hingga dini hari. Dengan begini, ia bisa beristirahat, meskipun tetap bekerja secara virtual.
"Sekarang kayaknya dipaksa istirahat. Jumat malam itu saya ngomong, 'Jangan-jangan saya kena Covid [karena] enggak pernah istirahat. Eh, kejadian juga," katanya.
Anies dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (1/12), tak lama setelah Riza dikonfirmasi positif pada Minggu (29/11). Meski begitu, keduanya memilih tetap bekerja.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, pun yakin Anies dan Riza masih bisa mengelola ibu kota meskipun secara virtual. Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat akan terus mengevaluasi kondisi DKI selama kedua pemimpin itu diisolasi.
(fey/has)