Dugaan Serangan Fajar, 146 Amplop Disita di Indragiri Hulu

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 10:51 WIB
Sebanyak 146 buah amplop berisi pecahan uang sebanyak Rp 50 ribu disita Tim Patroli Politik Uang Bawaslu Kabupaten Indragiri Hulu.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Patroli Politik Uang Bawaslu Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, menyita 146 buah amplop berisi pecahan uang sebanyak Rp 50 ribu. Temuan itu terjadi di Desa Tani Makmur, Kecamatan Rengat Barat, Selasa (8/12) malam kemarin.

Ketua Panwas Kecamatan Rengat Barat Jaya Syahputra Nasution menduga ratusan amplop itu bakal dijadikan sebagai media aksi serangan fajar sebelum Pilkada serentak 2020 digelar pada hari ini.

"Malam tadi saya mendapat informasi bahwa telah ditemukan amplop dalam kantong plastik hitam yang diduga akan digunakan untuk mempengaruhi pemilih pada pemungutan suara," kata Jaya seperti dilansir dari Antara, Rabu (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaya menuturkan, temuan itu pertama kali terkuak saat pihaknya tengah melakukan patroli dan kemudian mencurigai sebuah kendaraan yang melintas di desa. Jaya bilang, pihaknya kemudian meminta pengemudi dan seorang penumpang lain untuk menghentikan perjalanannya. Jaya dan tim panwas kemudian menggeledah isi kendaraan tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, Panwas menemukan satu kantong plastik hitam yang berisi satu kotak berisikan 146 amplop yang di dalamnya terdapat pecahan Rp50 ribu. Selanjutnya, temuan tersebut langsung disampaikan tim kepada Panwas Kecamatan Rengat Barat yang pada saat itu berpatroli di lokasi lain.

Jaya menyampaikan, isi kantong plastik itu tak hanya berisi 146 amplop, melainkan juga terdapat 11 lembar surat keputusan relawan dengan jumlah 115 orang, serta salinan daftar pemilih sementara.

Jaya dan tim langsung melakukan Pleno dan melakukan registrasi temuan tersebut, untuk selanjutnya meminta Bawaslu Indragiri Hulu untuk mengambil alih temuan itu, sebab menurutnya proses penanganan pelanggaran Pilkada berada di bawah wewenang Bawaslu Kabupaten.

Adapun, kedua penumpang kendaraan itu yang kemudian diketahui berinisial S dan R digiring ke Polsek Rengat Barat untuk dimintai keterangan.

Setibanya di Mapolsek, S menjelaskan bahwa uang itu akan dipergunakan sebagai honor yang ditujukan kepada 115 relawan di daerahnya yaitu di desa Tani Makmur.

S sendiri merupakan salah seorang warga Rengat Barat yang menerima uang dari kawannya yang berinisial R. S mengatakan bahwa dirinya bersama enam orang kawannya merupakan Koordinator Desa tim pemenangan salah satu Paslon.

Merespons temuan itu, Anggota Bawaslu Indragiri Hulu, Mulianto, langsung mengadakan rapat pleno dengan dua anggota lainnya via daring. Dalam rapat daring itu, Bawaslu Indragiri Hulu berhasil meminta keterangan dari terduga S, sedangkan Terduga R saat di Mapolsek meminta izin untuk mengambil KTP di rumah.

Namun hingga pukul 03.00 WIB dini hari tadi, Rabu (89/12), terduga R tidak kembali lagi. Sehingga, Jaya menegaskan, hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru lagi dalam temuan ini.

Kabupaten Indragiri Hulu dalam pilkada serentak 2020 kali ini menetapkan lima paslon. Kelima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu diantaranya adalah Wahyu Adi-Supriati, Siti Aisyah-Agus Rianto, reyzita Meylani Yopi-Junaidi Rachmat. Kemudian, Rizal Zamzami-Yoghi Susilo, dan terakhir Nurhadi-Toni Sutianto.

(kha/antara/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER