Pemenang Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, versi hitung cepat (quick count,) Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa tegas melarang pendukungnya mengadakan selebrasi.
Larangan itu ditujukan untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Meskipun demikian, beberapa warga melaporkan adanya puluhan orang beratribut PDIP menggelar konvoi motor berknalpot bising atau biasa disebut dengan knalpot brong. Konvoi tersebut terjadi di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, tak lama setelah penghitungan suara di sejumlah TPS selesai, Rabu (9/12) sore.
Gibran sendiri mengaku tidak mengetahui perihal konvoi pasca penghitungan suara selesai di sejumlah TPS. Meskipun demikian, putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku bersama tim sudah berusaha mengingatkan para relawan dan simpatisan untuk tidak mengadakan selebrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas dari tadi siang sudah saya tekankan, jangan ada konvoi. Jangan ada selebrasi," katanya kemarin malam.
Ditemui terpisah, Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan mengakui pihaknya menerima banyak keluhan warga yang terganggu konvoi. Ia memastikan konvoi tersebut terjadi di luar kendali tim pemenangan maupun PDIP sebagai partai pengusung.
"Itulah yang namanya massa cair. Tidak semua bisa kita kendalikan. Soal atribut PDIP itu kan bisa saja dipakai semua orang," kata Putut.
Meskipun demikian, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu DPC PDIP Solo itu mengaku sudah mengerahkan satuan tugas (Satgas) PDIP untuk menertibkan konvoi tersebut. Partai berlambang banteng itu juga menginstruksikan seluruh jajaran kader untuk menjaga kondisi di lingkungan masing-masing.
"Kader-kader kita arahkan supaya gerak di lingkungannya sendiri-sendiri. Jangan sampai ada konvoi. Satgas kita instruksikan kalau ada konvoi supaya dikendalikan, jangan sampai masuk ke kota," katanya.
Menurut Putut, selama beberapa jam, Satgas PDIP berhasil menggiring ratusan pengendara motor yang melakukan konvoi selebrasi kemenangan Gibran. Mereka diminta segera pulang agar tidak mengganggu masyarakat.
Di samping itu, ia memastikan tidak ada kader PDIP yang mengikuti konvoi tersebut. PDIP, lanjutnya, tak segan-segan menindak tegas jika ada kader yang kedapatan berpartisipasi dalam konvoi yang dianggap ilegal itu.
"Kader dalam artian dia terdaftar sebagai pengurus partai ya. Kalau sampai ada, akan kita sanksi. Bisa juga kita berhentikan karena dia melanggar perintah langsung dari Ketua DPC, melanggar undang-undang lalu lintas, dan protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan Charta Politika dengan suara masuk 100 persen, Gibran-Teguh mengantongi 87,15 persen, sementara lawannya yang merupakan paslon perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo), mendapat 12,85 persen suara.
Sementara itu, merujuk pada perhitungan Sirekap KPU di laman https://pilkada2020.kpu.go.id/ , suara yang sudah terkumpul mencapai 51,67 persen dari 1.231 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Solo. Dari suara yang sudah masuk itu, Gibran unggul 86,4 persen sementara rivalnya Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo) mendapat 13,6 persen.
(syd/kid)