Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo meminta semua pihak berhenti mengeluarkan ucapan yang merendahkan sesama anak bangsa. Ucapan yang dimaksud Gatot adalah ucapan 'kadrun' dan 'kampret' yang populer dalam beberapa waktu belakangan ini.
Hal itu disampaikan Gatot lewat akun media sosial Instagram resmi miliknya, @nurmantyo_gatot.
"Saya juga mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja atau tak sengaja kita anak bangsa sudah merendahkan bahkan melecehkan Tuhan YME, dengan mempunyai sebutan masing-masing. Ada kadrun, kampret, itu kan nama binatang," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gatot, sebutan 'kadrun' dan 'kampret' ini bukan hanya merendahkan sesama anak bangsa. Julukan itu juga merendahkan Tuhan sebagai pencipta manusia. Sebab kata 'kadrun' dan 'kampret' tidak mencerminkan manusia, tetapi menunjuk suatu binatang.
Dia pun mengajak, agar semua pihak berhenti mengkotak-kotakan masyarakat dengan julukan 'kadrun' dan 'kampret'.
Gatot yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini ingin bangsa Indonesia kembali berbudaya dengan menggunakan penyebutan lebih santun dan sopan.
"Mari sama-sama negara dengan santun hilangkan kata-kata seperti itu, kembali ke bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi dengan panggilan mas, kakak, ucok, abang dan sebagainya, sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa bermartabat," katanya.
Julukan 'kadrun' dan 'kampret' sendiri populer di masyarakat sejak kontestasi pemilu presiden 2019. Julukan 'kadrun' adalah pelesetan dari kadal gurun, yang digunakan untuk menyindir para pengikut Prabowo Subianto kala itu.
Saat ini, julukan 'kadrun' masih tetap digunakan untuk menyindir orang-orang yang memiliki kecenderungan ideologi Islam politik yang dianggap kaku.
Sementara julukan 'kampret' digunakan untuk menyindir orang-orang yang mendukung Presiden Joko Widodo, dan masih kerap diucapkan sampai saat ini.
(tst/wis)