Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat bijak dalam memutuskan kegiatan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2021 di tengah pandemi virus corona.
Ia menuturkan, jika tak ada kegiatan mendesak maka disarankan untuk tetap di rumah.
"Langkah paling ideal yang [seharusnya] diambil masyarakat adalah tidak melakukan perjalanan jarak jauh," kata dia melalui siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terpaksa bepergian ke luar kota, Wiku pun menekankan agar masyarakat tertib menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak. Kendati ia mengakui hal itu akan sulit dilakukan ketika berada di tempat yang ramai.
Apalagi mengingat, kasus aktif Covid-19 meningkat dalam beberapa pekan belakangan, dibanding bulan sebelumnya. Per 13 Desember, rata-rata kasus aktif nasional mencapai 15,08 persen.
"Bulan lalu rata-rata kasus aktif di tingkat nasional adalah 12,8 persen, dengan angka tertinggi mencapai 13,78 persen," ungkap Wiku.
Ia pun menambahkan peningkatan terjadi karena angka kasus harian dan perlambatan laju kasus sembuh.
Dari total 514 kabupaten/kota, sebesar 4,5 persen atau 23 kabupaten/kota masih memiliki kasus aktif lebih dari seribu. Sementara 29 persen atau 149 kabupaten/kota mencatat 101 hingga 1.000 kasus aktif.
Kasus aktif merupakan kasus orang yang masih membutuhkan perawatan, baik di fasilitas pelayanan kesehatan, maupun perawatan berupa isolasi mandiri.
Adapun demi mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru 2021, kata Wiku, Satgas Covid-19 telah menyiapkan pencegahan di beberapa lokasi yang menjadi tujuan masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerumunan.
Ia menyebut, pemerintah wajib menerapkan syarat pemeriksaan swab antigen bagi seluruh pelaku perjalanan selama periode libur akhir tahun.
"Satgas menyadari beberapa bagian dari peraturan ini terkesan sulit untuk dijalankan, meskipun demikian masyarakat harus sadar kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi masyarakat dan mencegah penularan kasus covid-19," jelas dia lagi.
![]() |
Wiku pun melanjutkan, ini sudah kali keempat Indonesia dihadapkan pada libur panjang di tengah pandemi Covid-19. Karena itu menurutnya, masyarakat mestinya bisa belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Ia meminta masyarakat mempertimbangkan kemungkinan lonjakan Covid-19. Ditambah lagi, menurut dia, kapasitas keterisian rumah sakit di beberapa daerah telah melebihi 70 persen.
Data Satgas Penanganan Covid-19 per Kamis (17/12) menunjukkan kasus tambahan harian nasional mencapai 7.345 orang. Dengan begitu kasus akumulatif menjadi 643.508 orang, dengan 97.139 kasus aktif, 526.979 kasus sembuh, dan 19.390 kasus meninggal.