Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kian berembus kencang. Isu reshuffle pemerintahan Presiden Jokowi, dilontarkan salah satunya oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid.
Ia mengatakan, kemungkinan besar Presiden Joko Widodo bakal merombak komposisi kabinet pada Rabu Pon, berdasarkan penanggalan Jawa, atau 23 Desember mendatang. Jazilul mengatakan, prediksi itu berdasarkan kebiasaan Jokowi melakukan reshuffle kabinet di waktu-waktu sebelumnya.
"Insyaallah, itu perkiraan saya dari kebiasaan yang sudah-sudah," kata Jazilul saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu pekan depan, 23 Desember 2020, menurut penanggalan Jawa memang tercatat sebagai Rabu Pon.
Adapun catatan CNNIndonesia.com, sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia tahun 2014, kebijakan reshuffle Jokowi memang selalu diumumkan pada hari Rabu.
Dua kali reshuffle dilakukan pada Rabu Pon, dengan perombakan kabinet cukup besar. Sementara dua lainnya dilakukan Rabu Pahing berdasarkan penanggalan Jawa, dengan sedikit perombakan.
Jokowi pertama kali melakukan reshuffle pada Rabu, 12 Agustus 2015. Jika ditelisik, dalam kalender jawa, tanggal tersebut jatuh pada Rabu Pon.
Saat itu, Jokowi mengganti enam posisi menteri. Tiga di antaranya menteri koordinator, yakni Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menko Polhukam), Rizal Ramli ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Darmin Nasution menjadi Menteri Koordinator Perekonomian.
Hampir setahun berselang, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya. Pelantikan kabinet baru itu pun kembali dilakukan pada Rabu Pon yang jatuh pada 27 Juli 2016.
Saat itu, Jokowi merombak besar-besaran susunan kabinetnya. Setidaknya, Jokowi merombak 13 posisi menteri. Saat itu, Jokowi memulangkan Sri Mulyani yang sedang menjabat sebagai Direktur Bank Dunia untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Selain itu, Jokowi juga mendepak Anies Baswedan dari posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan menunjuk Muhadjir Effendy sebagai penggantinya.
Kemudian, susunan kabinet hasil reshuffle jilid II ini kembali dibongkar Jokowi pada 17 Januari 2018. Namun, kali ini tanggal tersebut jatuh pada Rabu Pahing sesuai penanggalan Jawa.
Saat itu, Khofifah Indar Parawansa mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial karena maju dalam Pilkada Jawa Timur. Jokowi kemudian menunjuk Idrus Marham menggantikan posisi Khofifah.
Jokowi juga menunjuk Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menggantikan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Tak berselang lama, tepatnya Rabu Pahing, 15 Agustus 2018, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya. Namun, kala itu Jokowi hanya mengganti posisi Asman Abnur dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Asman saat itu mundur dari jabatan sebagai Menpan RB. Posisi Asman kemudian digantikan oleh Syafruddin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolri.
Bertepatan dengan Hari Lahir Jokowi
Pengajar Sastra Jawa Universitas Indonesia, Prapto Yuwono mengatakan, pemilihan hari Rabu Pon untuk reshuffle kabinet kemungkinan berkaitan dengan hari lahir Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi lahir pada Rabu Pon 21 Juni 1961.
"Kalau memang memakai itu (hitung-hitungan Jawa), berarti memang barangkali ini dikaitkan dengan hari kelahiran Pak Jokowi sendiri atau hari yang dipilih atau disarankan oleh sesepuhnya," kata Prapto saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurutnya, dalam pedoman Primbon Jawa, seorang pemimpin harus menyampaikan hal apapun kepada publik yang berkaitan dengan kekuasaannya. Dalam kasus Jokowi, kata dia, hal itu kemungkinan dilakukan dalam hal reshuffle kabinet.
Ia juga menilai, reshuffle kabinet yang dilakukan pada Rabu Pon itu kemungkinan masih berkaitan dengan keyakinan agar para menteri yang dipilihnya nanti benar-benar membantu jalannya pemerintahan. Alasannya, hari kelahira dalam tradisi Jawa kerap disangkutpautkan dengan hal-hal positif.
Hari lahir itu untuk tindakan-tindakan yang nyangkut keselamatan, keamanan, kesejahteraan," kata Prapto.
"Ini kan yang paling banyak. Jadi hari kelahiran penting punya potensi, power, energi yang luar biasa hari kelahiran itu," kata dia menambahkan.
(dmi/wis)