Kasus Covid-19 Meningkat, Bandung 2 Pekan Masuk Zona Merah

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Des 2020 01:00 WIB
Bandung kembali masuk ke dalam zona merah dalam dua pekan pertama Desember 2020 karena kasus positif corona terus meningkat.
Bandung kembali masuk zona merah dalam dua pekan belakangan ini karena penyebaran virus corona terus meningkat. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Hugo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 di Kota Bandung masih belum menunjukkan tanda mereda. Dalam dua pekan pertama Desember 2020 ketika Bandung kembali masuk zona merah karena kasus positif terus meningkat.

Menurut data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid 19 per 17 Desember 2020, Kota Bandung masih dalam zona resiko tinggi dengan menunjukkan kasus harian konfirmasi positif yang terus meningkat dengan skor sebesar 1.65. Angka ini turun dari Minggu sebelumnya atau periode 30 November-6 Desember sebesar 1.80.

Total konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung saat ini adalah sebesar 4.891, bertambah 1.024 kasus dalam rentang waktu 14 hari. Namun total konfirmasi aktif turun 68 kasus dengan total 710 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, libur panjang pada November lalu berdampak signifikan pada peningkatan kasus positif mulai minggu ke-45 yakni sebanyak 53 kasus. Di mana temuan kasus pada minggu ke-49 (30 November-6 Desember) merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yaitu 624 kasus.

Selain itu, tren kematian kasus Covid-19 menunjukkan pada Minggu ke-50 merupakan jumlah kematian terbanyak yaitu kasus 14 kasus. Kasus kematian yang terjadi adalah mayoritas pada kelompok usia lansia (60-59 tahun) dengan disertai penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung.

Di sisi lain meskipun angka kematian menurun sebesar 2,96 persen namun jumlah pasien meninggal masih meningkat hingga total 145 pasien.

Sementara itu, angka kesembuhan di Kota Bandung meningkat mencapai 82,52 persen dengan sebanyak total 4.036 pasien yang telah sembuh.

"Mayoritas warga Kota Bandung yang terpapar merupakan warga yang beraktifitas dan berkegiatan di luar rumah. Hal ini dibuktikan dengan distribusi lebih dari 50 persen penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung terbanyak adalah kepada kelompok usia produktif (20-50 tahun). Usia produktif ini menyumbang sebanyak 2.616 kasus dari total konfirmasi positif yang sebanyak 4.891 di Kota Bandung," tutur Oded dalam keterangannya di Balai Kota Bandung, Jumat (18/12/2020).

Oleh karena itu, Oded mengimbau kepada masyarakat di usia produktif untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan terus berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Keterisian RS 90 Persen

Dalam kesempatan itu, Oded menerangkan ruang isolasi di rumah sakit per 17 Desember sudah mencapai 90,73 persen. Rincian keterisian sebanyak 989 tempat tidur dari kapasitas 1.090.

Sehingga tempat tidur yang kosong masih tersedia 101 tempat tidur.

"Keterisian ini terus meningkat dan ini merupakan hal yang serius bagi kita semua diperlukan kesadaran yang tinggi dari warga masyarakat akan disiplin menjalankan protokol kesehatan," tutur Oded.

Sebagai antisipasi, Oded menginstruksikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) pada 3 Desember, untuk menambah 22 tempat tidur pada 17 Desember 2020. Penambahan tempat perawatan masih memungkinan dilakukan pihak RSKIA.

Sementara, tempat Isolasi terpusat bagi orang tanpa gejala (OTG) yang berada di tiga hotel menurut data yang ada per 17 Desember keterisian sudah mencapai 100%.

Namun minggu depan akan ditambah sebanyak 70 tempat tidur yang merupakan sumbangan dari Medco Foundation. Selain itu, Secapa TNI AD kini sedang disiapkan untuk tempat isolasi se-Bandung raya oleh Pemprov Jabar.

Memperketat Pengawasan AKB

Oded mengatakan, salah satu strategi dan langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bandung adalah memperketat pengawasan serta penegakan kedisiplinan masyarakat.

"Kami akan memperketat aturan, meningkatkan pengawasan serta penegasan terhadap tindakan pelanggaran sesuai dengan Perwal Nomor 73 Tahun 2020," ujar dia.

Adapun pengawasan akan difokuskan di pusat perbelanjaan, penutupan tempat dan kegiatan hiburan, pembatasan kegiatan masyarakat, pelaksanaan work from home (WFH), penutupan fasilitas publik, pembatasan aktivitas bisnis seperti toko restoran kafe dengan pengawasan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Selain itu, Oded menyatakan pihaknya tak akan bosan terus mengedukasi, mensosialisasikan akan pentingnya menjaga kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan mulai dari tingkat keluarga.

Dalam hal pencegahan potensi kerumunan, Pemkot Bandung juga akan melakukan penutupan sejumlah jalan-jalan protokol dan lokasi di ruang publik.

(hyg/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER