Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik enam menteri baru, salah satunya Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama menggantikan Fachrul Razi, Rabu (23/12).
Di balik pelantikan tersebut, ternyata ada cerita bahwa yang disodori pertama untuk menjadi menag pengganti Fachrul adalah Katib Aam PB Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf. Nama Yahya juga santer disebut sejak awal menjadi Menag. Namun ternyata nama yang diumumkan Jokowi adalah nama sang adik, Yaqut Cholil Qoumas.
Yahya merupakan kakak kandung dari Yaqut. Mereka adalah putra dari mendiang M Cholil Bisri yang dikenal sebagai tokoh NU yang turut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga kawan Yahya, Najib Azca mengungkap cerita soal sikap Yahya Staquf yang menolak tawaran kursi Menag.
Cerita itu diungkap Najib lewat akun media sosial Facebook miliknya, Najib Azca, Rabu (23/12). Najib telah mengizinkan CNNIndonesia.com untuk mengutip ceritanya tersebut saat dikonfirmasi.
Dalam ceritanya Najib mengaku menghubungi sosok yang akrab disapa Gus Yahya itu lewat aplikasi bertukar pesan, WhatsApp, pada Selasa (22/12) dinihari, tepatnya pukul 01.33 WIB.
Dalam pesan yang dikirimnya, Najib langsung menanyakan kebenaran informasi bahwa Gus Yahya akan menjadi pengganti Fachrul Razi.
"Kemarin tengah malam atau persisnya dini hari sekitar pukul 01.33 WIB kukirim pesan WA kepada Sang Gus: sido dadi Menag to Gus?" tulis Najib di akun Facebook-nya itu.
"Ternyata WA-nya terakhir aktif jam 23.32. Jadi tampaknya beliau sudah tidur pulas saat kukirim pesan itu. Aku mengirim pesan itu karena di media santer beredar kabar nama Gus Yahya Cholil Staquf menjadi calon kuat Menteri Agama yang baru, menggantikan Jenderal Fachrul Razi, jenderal santri asal Aceh," imbuhnya.
Najib melanjutkan, Gus Yahya tak kunjung membalas pesannya hingga siang hari. Ia mengaku perlu menanyakan kebenaran berita itu, karena Gus Yahya diketahui pula telah menolak tawaran menjadi Menag usai Jokowi-Ma'ruf menang di Pilpres 2019.
"Aku merasa perlu bertanya karena pada saat bertemu dengannya bersama seorang tokoh senior PDIP yang juga orang dekat Presiden Jokowi sekitar seminggu sebelum pengumuman Kabinet Baru pada tahun 2019 ia tegas menyatakan 'emoh' (tidak mau) saat didorong untuk bersedia menjadi Menteri Agama," ujar Najib.
Ia pun mengaku sempat bertanya-tanya dalam diri tentang kemungkinan Gus Yahya berubah pikiran dan memilih menerima pinangan Jokowi untuk menjadi Menag.
Najib melanjutkan, berbagai pertanyaannya itu akhirnya terjawab saat Jokowi bersama Ma'ruf mengumumkan enam menteri baru pada Selasa (22/12), tepatnya pukul 15.40 WIB.
Jokowi memilih adik dari Yahya Staquf, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut atau Gus Tutut itu jadi pengganti Fachrul Razi.
![]() |
Gus Yaqut diketahui saat ini masih menjabat Ketua Umum PP GP Ansor periode 2015-2020. Selain itu, Yaqut pun merupakan anggota DPR dari Fraksi PKB yang menjadi Wakil Ketua Komisi II.
Menurutnya, langkah Jokowi yang akhirnya memilih Gus Yaqut menjadi Menag mengejutkan banyak pihak. Bahkan, lanjut dia, ada stasiun televisi yang masih memuat profil Gus Yahya sebagai Menag saat nama Gus Yaqut diumumkan Jokowi.
"Saking kagetnya dengan perubahan nama itu, Metro TV tidak menampilkan foto dan biodata Yaqut, tidak seperti para menteri lainnya yang diumumkan dan diperkenalkan sore itu. Bahkan TV One masih menampilkan foto dan biodata Yahya Staquf saat menyiarkan berita pengumuman 6 menteri baru itu. Juga sejumlah berita TV lainnya," kata Najib.
Melihat pengumuman itu, pertanyaan baru muncul di benak Najib. Ia langsung mencoba kembali menghubungi Gus Yahya, namun kembali tak berbalas.
Selang beberapa menit, ia mengaku, Gus Yahya malah menghubunginya.
"Eh, ternyata HP-ku menyala, terlihat ada panggilan balik darinya. Setelah beruluk salam singkat, langsung ku berondong dirinya dengan sejumlah pertanyaan: piye ceritane Gus? Kok malah Yaqut yang jadi Menag? Panjenengan gak bersedia ya?" kata Najib.
Dengan gaya bicara yang khas, lanjutnya, Gus Yahya menjawab, "Kita harus tahu bagaimana caranya 'bermain'. Kita harus tahu bagaimana caranya menata untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar."
![]() |
Mendengar pernyataan Gus Yahya itu, Najib berpendapat mantan Juru Bicara Kepresidenan era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu masih menjadi sosok yang seperti dulu, serta tidak silau oleh kilau jabatan dan kekuasaan.
Dalam obrolan tersebut, Najib mengaku bahwa Gus Yahya menceritakan menerima banyak panggilan telepon serta pesan di WhatsApp yang tidak dijawab sejak Selasa (22/12) pagi.
Bahkan, kata Najib, sejumlah orang dan jurnalis senior masih mengira dirinya yang diangkat jadi Menag setelah Jokowi mengumumkan nama adiknya yang terpilih menggantikan Fachrul. Pengajar di Departemen Sosiologi Fisipol UGM itu mengatakan bahwa Gus Yahya pernah mengakui nama ia dan adiknya kerap tertukar dalam berbagai acara.
"Dalam sebuah kesempatan mengisi pengajian di Rembang, misalnya, dirinya diperkenalkan oleh MC dengan nama: Yahya Cholil Yaqut," ujar Najib.
Terkait informasi Najib tersebut, CNNIndonesia.com belum mendapatkan konfirmasi dari Gus Yahya, Gus Yaqut, maupun pihak Istana Kepresidenan.
Yahya Staquf belum merespons panggilan telepon dan pesan instan yang dikirimkan.
Yahya Staquf memang dikabarkan menolak jabatan menteri tersebut.
Intelektual muda NU Uli Abshar Abdalla dalam kicuannya mengungkapkan hal ini.
"Memang yg ditawari pertama adalah Kiai Yahya. Tetapi beliau menolak," kata Ulil di akun twitternya, @ulil.
Diketahui, Gus Yahya juga pernah mengabdi pada kepresidenan Jokowi yakni pada periode pertama 2014-2019. Kala itu Gus Yahya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan posisi Hasyim Muzadi yang meninggal dunia pada 16 Maret 2017.
Untuk Wantimpres periode ini, tak ada nama Gus Yahya kembali di dalamnya. Tokoh ulama NU yang masuk ke dalam Wantimpres saat ini adalah M Luthfi Ali Yahya.
Sementara itu, Gus Yaqut setelah resmi menjabat Menteri agama menegaskan agar jajaran Kemenag di bawah kepimpinannya bisa melanjutkan dan meningkatkan pelbagai warisan baik yang ditinggalkan Fachrul Razi semasa menjabat.
"Pak Fachrul Razi telah meninggalkan legacy yang baik, mari kita tingkatkan apa yang jadi warisan peninggalan Pak Fachrul. Yang saya amati, yang saya lihat sudah sangat luar biasa. Mari pertahankan dan kita buat lebih baik lagi," kata Yaqut dalam upacara sertijab di Gedung Kemenag, Jakarta yang disiarkan secara daring, Rabu (23/12).
Di tempat yang sama, Fachrul mengucapkan selamat kepada Yaqut usai dipilih sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo. Ia optimistis Kementerian Agama akan menjadi institusi yang lebih baik lagi ke depannya.
Selain itu, ditambah Gus Yaqut, kini pucuk kepemimpinan Kemenag murni dipegang tokoh dari Nahdlatul Ulama. Pasalnya, Yaqut dikenal sebagai ketua organisasi pemuda sayap NU, GP Ansor, sementara Zainut Tauhid yang dikenal juga sebagai tokoh NU merupakan Wakil Ketua Umum MUI Pusat periode 2015-2020.
(mts/kid)