Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Fachrul Razi, di Istana, Rabu (23/12).
Yaqut, yang masih berstatus sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), dikenal sangat vokal mengkritik persoalan yang berkaitan Front Pembela Islam (FPI) dan imam besarnya Rizieq Shihab.
Awal November 2020, Yaqut kritis merespons kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Kepulangan Rizieq kala itu melumpuhkan akses menuju Bandara Soekarno Hatta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tentu saja ke depan, tidak ada lagi kegaduhan-kegaduhan," kata Yaqut kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/11).
Yaqut juga mengkritisi kepulangan Rizieq yang ingin melakukan revolusi setibanya di Indonesia. Menurutnya, Rizieq tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk melakukan revolusi tersebut.
Belakangan Rizieq mengatakan bahwa upaya revolusi yang dimaksudkannya tersebut dinamakan Revolusi Akhlak.
"Sama sekali tidak percaya. Dia tidak memiliki kekuatan dan prasyarat yang cukup untuk melakukan revolusi itu," kata Yaqut, Rabu (14/10).
Yaqut pun turut merespons kasus kerumunan di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat imbas dari acara Maulid Nabi dan Pernikahan Puteri Rizieq Shihab pada pertengahan November 2020 lalu.
Yaqut menilai ada tokoh di Petamburan yang justru tak peduli dengan keselamatannya sendiri di tengah virus Corona usai adanya insiden tersebut.
"Kasus ini juga menunjukkan bahwa tokoh Petamburan tidak peduli dengan keselamatan jemaahnya," ujar Yaqut pada orasi pada Apel Kebangsaan Virtual Banser, di Kabupaten Rembang, Minggu (29/11).
![]() |
Insiden kerumunan di Petamburan ini kemudian menjerat Rizieq Shihab dan 5 orang lainnya yang terlibat sebagai panitia ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Imbas dari penetapan Rizieq sebagai tersangka, elemen masyarakat dari FPI, PA 212 hingga GNPF Ulama berencana menggelar aksi bertajuk 1812 pada Jumat (18/12) lalu.
Melihat hal itu, Yaqut turut mengkritik rencana aksi tersebut. Ia meminta kepada simpatisan dan pendukung FPI hingga PA 212 tak perlu melakukan aksi demonstrasi 1812 karena potensial menjadi malapetaka penyebaran Covid-19.
"Situasi pandemi ini seharusnya kita ini saling jaga. Bukan malah menjadi sumber malapetaka penyebaran corona bagi yang lain," kata Yaqut.
Jauh sebelum itu, Yaqut mengaku tak terima bila Presiden Joko Widodo menghentikan kasus yang menjerat Rizieq usai bertemu dengan petinggi Alumni 212. Hal itu disampaikan pada medio April 2018 lalu.
Diketahui, kala itu sejumlah tokoh yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama bertemu Jokowi di Istana Bogor untuk membicarakan kasus kriminalisasi ulama.
"Biar pengadilan yang memutuskan. Presiden tak usah intervensi," kata Yaqut kepada CNNIndonesia.com.
![]() |
Jokowi saat itu mengatakan pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa. Ia mengklaim tak menyinggung kasus dugaan kriminalisasi ulama dalam pertemuan itu.
"Semangatnya menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustad dari seluruh provinsi yang ada di tanah air," kata Jokowi.
Dalam perjalanannya, GP Ansor, organisasi yang dipimpin Yaqut dan FPI kerap terlihat berseberangan dalam pelbagai sikap dan tindakan di tengah masyarakat.
Hal itu diakui Yaqut sendiri. Secara diplomatis Yaqut menegaskan hubungan dingin antara sesama kelompok organisasi massa Islam tersebut.
"Ansor ini tidak pernah merasa bermusuhan ataupun tidak berkawan dengan FPI. Jika kemudian di lapangan ada benturan-benturan antara Ansor dengan FPI itu lebih karena Ansor melawan sikap, bukan melawan organisasi," ujar Yaqut membuka jawaban atas wawancara CNNIndonesia.com pada awal Agustus 2017 silam.
Yaqut merupakan pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah 4 Januari 1975. Ia merupakan putra dari kiai tersohor Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri PKB Muhammad Cholil Bisri.
Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Yaqut mengemban jabatan sebagai Ketum GP Ansor. Karier politiknya termasuk yang berjalan sangat pesat. Ia ditunjuk oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar untuk menduduki posisi Ketua PKB bidang Pertahanan dan Keamanan hasil Muktamar pada Agustus 2019 lalu.
Ia juga berhasil melenggang ke DPR Senayan hasil Pemilu 2019 dan dipilih untuk mengemban amanat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB.
Wakil Sekretaris Jendral Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin berharap Yaqut Cholil Qoumas tidak membuat kegaduhan usai menjabat menteri agama.
"Semoga tidak membuat gaduh negeri ini," kata Novel kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/12).
Novel mengingatkan Yaqut agar tetap bersih dan tak melakukan tindak pidana korupsi. Imbauan ini disampaikan Novel berkaca dari sejumlah mantan menteri agama sebelumnya yang pernah terjerat dan dikaitkan dengan kasus korupsi.
![]() |
Sejumlah mantan Menteri Agama yang tersangkut korupsi antara lain Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji tahun anggaran 2012-2013.
Kemudian Menteri Agama pada Kabinet Gotong Royong, Said Agil Husin Al Munawar pernah menjadi tersangka kasus penyelewengan dana haji di Departemen Agama.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif turut mendoakan agar Yaqut bisa amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Agama.
"Kita doakan saja semoga bisa menjalankan amanah dengan baik," kata Slamet.
(rzr/gil)