Komunitas Nyentrik Cimahi Bandung Sauyunan (Necis) memiliki cara sendiri berbagi dengan sesama. Mereka yang biasa menghibur anak-anak lewat pertunjukan badut itu berkeliling wilayah Cimahi, membagikan nasi boks kepada orang yang membutuhkan makanan.
Mengenakan kostum sinterklas, komunitas tersebut membagikan nasi boks siap dibagikan kepada warga. Nasi bungkus tersebut diberikan kepada pemulung, gelandangan, tuna wisma, tukang becak, dan lainnya.
Mengenakan motor dari kawasan Rancabelut, sinterklas bergerak menuju Jalan Gatotsubroto. Sampai di lokasi, sinterklas ini mulai blusukan dan membagikan satu persatu nasi boks kepada warga yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi bagi-bagi nasi bungkus tersebut disambut antusias oleh warga.
Hendayana, pendiri komunitas Necis mengatakan, kegaitan bagi nasi boks ke warga yang kurang mampu ini rutin dilakukan setiap Jumat. Dengan tujuan untuk meringankan sedikit beban warga yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Hari ini kita bagikan 30 nasi bungkus. Kita berkeliling membagikan kepada mereka yang membutuhkan," katanya, Jumat (25/12).
Menurut Hendayana, berbagai aksi sosial sudah sering dilakukannya bersama rekan-rekan seprofesinya khususnya di tengah pandemi Covid-19.
"Kami membagikan nasi boks setiap Jumat, sambil berkeliling dengan menggunakan kostum badut make up atau badut karakter. Tapi hari ini kami pakai kostum sinterklas karena kebetulan hari Natal jatuh di hari Jumat," tuturnya.
Hendayana berujar, profesi badut penghibur merupakan salah satu pekerjaan yang terdampak Covid-19. Panggilan kerja sebagai badut pun bisa dikatakan hilang.
Namun, hal itu tidak menyurutkan aksi sosial yang mereka lakukan. Dengan pembagian nasi boks di setiap pekannya, banyak orang yang ingin berpartisipasi dengan memberikan donasi.
"Semua nasi bungkus ini hasil dari para donatur. Kita hanya menyalurkan saja kepada yang membutuhkan," ujar Hendayana.
Ketua Komunitas Necis Tato Supriatna mengatakan, awalnya kegiatan sosial yang dilakukan ialah menghibur anak-anak di panti asuhan. Seiring waktu berjalan, beberapa badut merasa kurang puas dengan kegiatan sosial yang itu-itu saja.
"Akhirnya kami bagi-bagi nasi boks juga. Kami mengajak teman-teman sesama badut untuk menyisihkan uang buat berbagi dengan orang yang membutuhkan," ujar dia.
Selain membagikan nasi boks, pihaknya juga memberikan imbauan serta sosialisasi terkait adaptasi kehidupan dengan kebiasaan baru yang kini dijalankan.
"Kami sosialisasikan pencegahan Covid-19. Jadi, kami juga bagikan masker dan memberi edukasi kepada masyarakat," ucapnya.
(hyg/stu)