Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta kepada masyarakat mengurangi mobilitas pascalibur panjang akhir tahun. Budi mengimbau agar masyarakat tetap di dalam rumah guna membantu menekan angka persebaran kasus virus corona (covid-19) di Tanah Air.
"Alangkah baiknya bila setelah kita pulang nanti atau selama kita juga mempersiapkan masuk kerja nanti, kita lebih banyak melakukan kerja di rumah kita mengurangi mobilitas kita bergerak selama 5 sampai 10 hari. Dengan demikian itu bisa membantu mengurangi lonjakan," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12).
Selain itu, dengan masyarakat tetap berada di rumah, maka menurutnya upaya itu mampu membantu tenaga medis tak kewalahan, serta fasilitas kesehatan seperti rumah sakit tidak mengalami kelumpuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi selama 10 hari pertama di awal tahun itu akan sangat membantu untuk rekan kesehatan yang ada di Rumah Sakit," kata dia.
Budi melanjutkan, berdasarkan pengamatan selama tiga kali pengalaman libur panjang di tanah air, kasus positif covid-19 mengalami peningkatan kasus dengan rata-rata sebesar 30-40 persen.
Sedangkan bila merujuk data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan jumlah kasus positif covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak 69-93 persen sejak libur Idul fitri 22-25 Mei 2020. Lonjakan kasus itu terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian.
Hal serupa juga terjadi pada libur panjang Agustus 2020. Penambahan jumlah kasus positif covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak 58-118 persen sejak libur panjang 20-23 Agustus 2020.
"Pengalaman menunjukkan lonjakan terjadi 10-14 hari setelah libur selesai, kami ingin memastikan infrastruktur kesehatan itu siap. Kami akan bekerja keras di liburan akhir tahun ini," jelasnya.
Budi mengatakan bahwa setiap 100 orang yang terinfeksi Covid-19, 30 persen harus dirawat di rumah sakit. Dari angka 30 persen itu, 5 persen di antaranya harus dirawat di ICU.
Dengan kondisi itu, ia pun mewanti-wanti agar kolaborasi terus terjadi antara pemerintah dan warga. Dalam hal ini pemerintah daerah tetap aktif dan fokus melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T). Sementara masyarakat juga diharap tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(ain/khr/ain)