Slamet Maarif Bantah Ikut Aksi 1812: Saya Balik Arah

CNN Indonesia
Senin, 04 Jan 2021 12:22 WIB
Ketua PA 212 Slamet Maarif mengaku tak sempat hadir aksi 1812. Dia memutuskan balik arah setelah tahu polisi lebih dulu membubarkan aksi 1812.
Ketua PA 212 Slamet Maarif. (CNN Indonesia/ Michael Josua)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku belum sempat hadir dalam aksi 1812 karena polisi telah lebih dulu membubarkan massa.

Aksi 1812 digelar pada 18 Desember lalu di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Agenda aksi menuntut pengusutan tuntas kasus penembakan terhadap 6 laskar FPI dan mendesak polisi membebaskan Rizieq Shihab.

"Belum sempet ke lokasi, saya dengar susah selesai acaranya, dibubarkan dan saya balik arah, dan saya imbau untuk kembali ke rumah masing-masing," kata Slamet di Polda Metro Jaya, Senin (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet Maarif mendatangi Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait aksi 1812, hari ini. Ia tiba sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam perkara ini, dia diperiksa sebagai saksi untuk dimintai keterangan terkait aksi 1812.

Ini merupakan panggilan kedua terhadap Slamet. Sebab, saat panggilan pertama pasa 29 Desember lalu, Slamet tak bisa hadir.

"Karena kemarin (panggilan pertama), saya di luar kota dan ini panggilan kedua saya hadir hari ini," kata Slamet.

Dalam aksi 1812 itu, Slamet mengaku hanya sebagai peserta aksi. Ia menuturkan aksi tersebut bertujuan untuk menuntut agar proses pengusutan kasus kematian enam laskar FPI saat bentrokan dengan aparat kepolisian.

Selain itu, lanjutnya, aksi itu juga meminta agar Presiden Joko Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus tersebut.

"Itu sebetulnya tujuan aksi hari itu dan itu dilindungi UU ataupun UU nomor 9," ucap Slamet.

Pihak kepolisian sebelumnya juga membuka peluang bakal memanggil koordinator lapangan Aksi 1812, Rizal Kobar. Sebab, dia dianggap bertanggung jawab atas aksi yang menimbulkan kerumunan massa tersebut.

"Ya kan dia bertanggung jawab semuanya, terkait semua, kan enggak boleh berkerumunan, enggak boleh. Dia penanggung jawabnya," tutur Kabid Humas Polda Metro Yusri Yunus saat dihubungi, Sabtu (19/12).

(dis/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER