RK: Jabar Mulai Suntik Vaksin Covid Pekan Ketiga Januari

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 04:15 WIB
Gubernur Jabar menyatakan telah menerima 97 ribu dosis vaksin Covid-19 yang akan diinjeksi kepada 44 ribu nakes pada pekan ketiga Januari 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau proses simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, 22 Oktober 2020. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan proses vaksinasi Covid-19 di wilayahnya bakal digelar pada bulan ini, Januari 2021.

Hal tersebut dilontarkan pria yang karib Emil itu menyatakan Pemprov Jabar sudah menerima puluhan ribu dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.

"Jabar mendapatkan 97 ribu dosis tahap satu. Karena satu orang dua dosis, maka 44 ribu tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan di minggu ketiga bulan Januari ini," kata Emil itu di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendapatkan jatah vaksin virus corona (Covid-19) dari pusat sebanyak 97.080 dosis. Ketua Harian Satgas Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan distribusi vaksin dilakukan dua tahap.

"Tahap pertama, akan didistribusikan 38.400 dosis vaksin. Sementara tahap kedua sebanyak 58.680 yang tanggal pengirimannya masih menunggu konfirmasi," kata Daud.

Tahap pertama vaksin diterima Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) pada Selasa (5/1). Setelah diterima Dinkes Jabar, vaksin akan disalurkan ke Dinkes di tingkat kabupaten/kota. Kemudian didistribusikan lagi ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

"Di satgas ada divisi logistik, kami siapkan gudang penyimpanan dan membantu Dinkes persiapan distribusi ke kabupaten/kota," katanya

Diketahui, pemerintah Indonesia telah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China. Tiga juta vaksin itu pun sudah mulai diedarkan ke provinsi-provinsi sesuai jatah masing-masing sejak akhir pekan lalu.

Meskipun demikian, vaksin produksi Sinovac itu belum mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Sinovac dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari BPOM RI Lucia Riska Andalusia mengatakan pihaknya masih menunggu kelengkapan data dari tim peneliti uji klinis fase III vaksin Sinovac yang berada di Bandung.

"EUA belum, pastinya kami upayakan secepatnya setelah menerima data lengkap. Agar penyuntikan dapat segera diberikan," kata Lucia kepada CNNIndonesia.com, Selasa.

Sebelumnya, Manajer Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana menjanjikan pihaknya mengirim laporan interim uji klinis fase III ke BPOM pada pekan ini, paling tidak 8 Januari 2021. Selanjutnya, kata dia, BPOM lah yang akan mengumumkan hasilnya, termasuk kajian keampuhan atau efikasi dan keamanan vaksin Covid-19.

"[Diumumkan] tanggal 15 Januari oleh BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]," ujar Manajer Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana melalui pesan singkat, Senin (4/1).

Sementara itu, meski belum mendapatkan izin pakai darurat dari BPOM, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses vaksinasi Covid-19 akan berjalan mulai Rabu (13/1) mendatang. Dalam program vaksinasi Covid-19, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang akan disuntik.

"Penyuntikan pertama akan dilakukan pada Rabu depan (13/1), di Jakarta, oleh Bapak Presiden," kata Budi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Dalam Negeri.

Bukan hanya itu, sejumlah daerah pun sudah mengumumkan tanggal proses vaksinasi mulai dilakukan. Selain Jabar, Kota Tangerang Selatan (Banten) melalui Dinas Kesehatan menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dimulai pada 14 Januari 2021.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan jumlah penerima vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 12.711 orang dengan rincian 9.764 tenaga kesehatan, 1.208 TNI, 1.423 polisi, serta 316 Satpol PP.

"Pemberian vaksin terhadap mereka akan dilakukan secara bertahap mulai 14 Januari hingga Maret 2022," kata Deden, Selasa (5/1) dikutip dari Antara.

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan sebetulnya belum mengeluarkan jadwal vaksinasi Covid-19 secara resmi. Jubir Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya masih menunggu EUA vaksin Sinovac dari BPOM.

(hyg/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER