Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan proses penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac selesai dalam waktu satu tahun. Pria yang karib disapa Emil mengaku akan menyampaikan usul tersebut kepada pemerintah pusat.
Menurut Emil, proses vaksinasi Covid-19 baru selesai dalam kurun waktu 15 bulan, yang ditetapkan pemerintah, terlalu lama.
"Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat, menunggu informasi dari pemerintah pusat karena informasi yang didapat vaksinasi ini selesai 15 bulan, menurut kami kelamaan. Berarti pertengahan 2022 orang terakhir divaksin," kata Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil mengatakan sejauh ini terdapat 1.100 tempat untuk menjadi lokasi penyuntikan vaksin. Ia pun berharap tempat vaksinasi Covid-19 di Jabar ditambah lagi.
"Bisa enggak kita simulasikan di 12 bulan bahkan di 6 bulan itu hanya bisa dijawab jika jumlah tempat vaksinasi di Jawa Barat bisa 2 kali lipat. Kami punya 1.100 lokasi kami berharap bisa 2.000 lokasi. Kalau 2.000 lokasi, berarti fasilitas negara TNI, Polri, itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," ujarnya.
Selain proses vaksinasi, Emil juga ingin penyuntikan vaksin hanya memakan waktu 30 menit. Dalam simulasi vaksinasi, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk proses penyuntikan kepada setiap orang.
"Kami mengusulkan satu orang tidak 45 menit karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama, minimal hanya 30 menit per orang itu akan membantu proses penyuntikan di jam normal tanpa lembur," katanya.
Lebih lanjut, mantan wali kota Bandung itu mengaku telah menambah tenaga penyuntik vaksin atau vaksinator menjadi 11.000 orang. Menurutnya, para tenaga kesehatan itu juga sudah dilatih untuk menyuntik vaksin tersebut.
"Jadi alhamdulillah Provinsi Jawa Barat siap, sepuluh kali lipat lebih sehingga kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin," ujarnya.
![]() Infografis Orang-orang yang Tak Boleh Divaksin |
Emil pun meminta sejumlah daerah kembali menggelar simulasi vaksinasi. Sebelumnya, simuasi vaksinasi sudah digelar di beberapa daerah, seperti Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bekasi.
"Kami sedang mensimulasikan, memerintahkan seluruh bupati/wali kota minggu ini untuk simulasi vaksin covid di wilayah masing-masing," kata Emil.
Indonesia telah mendatangkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, perusahaan asal China pada Desember 2020. Vaksin tersebut akan diberikan kepada kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan guru.
Meski vaksinasi bakal dimulai 13 Januari mendatang, Sinovac belum mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Perusahaan tersebut pun belum memberikan klaim efikasi atau keampuhan melawan virus Sars-CoV-2 penyebab Covid-19. Padahal uji klinis fase III vaksin Sinovac sudah rampung di beberapa negara.
(fra/hyg/fra)