Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan kewajiban. Ia meminta masyarakat yang terdaftar untuk menerima vaksin bisa mengikuti anjuran pemerintah.
"Terkait vaksin pak presiden menyampaikan bahwa divaksin itu kewajiban negara jadi itu bukan hak atau pilihan. Barangsiapa sudah ditunjuk untuk divaksin itu tidak boleh menolak karena kalau menolak akan membahayakan kesehatan, keselamatan masyarakat," kata Emil, sapaan akrabnya, saat jumpa pers peninjauan gudang vaksin di Bandung, Rabu (6/1).
Ia menambahkan partisipasi warga dalam penyuntikan vaksin Covid-19 merupakan salah satu cara menunjukkan bela negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kepada seluruh warga yang memang nanti mendapat jatah vaksin, mari kita bela negara yang kita cintai negara ini dengan ikut serta arahan pemerintah untuk ikut jadi peserta vaksin untuk menyelamatkan lingkungan sekitar," cetusnya.
Emil pun mengingatkan kembali soal kewajiban warga untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan wabah, seperti yang diatur dalam UU Wabah Penyakit Menular.
"Kita harap tidak ada yang menolak. Tadi bapak presiden menyampaikan ini kewajiban sebagai warga negara terkait UU tentang wabah sebagai dasar hukum. Bagi yang sudah teregistrasi itu tidak boleh menolak, ada sanksinya di UU itu," kata dia.
Vaksinasi sendiri akan dimulai dari presiden hingga gubernur dan kepala daerah di tingkat dua. Khusus di Jawa Barat, vaksinasi akan diikuti Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan para tokoh masyarakat lainnya.
"Khusus Jawa Barat karena saya sudah jadi relawan vaksin, maka saya tidak bisa ikut divaksin. Nanti saya akan menemani bapak wakil gubernur bersama tokoh masyarakat sebagai orang-orang pertama yang diberi vaksin," ujar Emil.
Adapun tahap pertama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendapatkan jatah vaksin Covid-19 dari pusat sebanyak 97.080 dosis. Penyuntikan vaksin akan diberikan pada tenaga kesehatan (nakes).
![]() |
"Berikutnya adalah Jawa Barat sudah menerima 90 ribuan, yang artinya dibagi 2 karena dua kali dosis itu hanya cukup untuk 45 tenaga kesehatan di tahap satu. Padahal tenaga kesehatan kita ada 150 ribu. Insya Allah di tahap kedua akan kita berikan kepada seluruh tenaga kesehatan," papar Emil.
Terpisah, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan siap menjadi penerima vaksin Covid-19. Hal itu agar warga Kota Bandung lainnya percaya untuk divaksin.
"Harus siap lah," katanya, di Bandung, Rabu (6/1).
Oded mengaku belum mengetahui jadwal vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung. Namun pihaknya memastikan sudah mendapatkan daftar penerima vaksin tahap pertama.
"Ya nanti lihat saja (pelaksanaan vaksinasi). Sudah ada daftarnya," ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung telah melaksanakan simulasi vaksin di puskesmas Balai Kota Bandung pada 23 Desember 2020.
(hyg/arh)