Pakar Nilai RS Akan Tetap Penuh Meski Vaksinasi Covid Dimulai

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 17:10 WIB
Vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat hanya untuk melindungi nakes, bukan menurunkan kasus corona atau mencegah rumah sakit penuh.
Petugas melakukan bongkar muat vaksin Covid-19 Sinovac begitu tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/1/2020). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus corona di Indonesia diprediksi akan tetap naik walaupun vaksinasi Covid-19 dimulai pada pekan depan. Vaksinasi juga dinilai tidak akan berdampak signifikan pada penurunan angka pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan kemungkinan rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya penuh pasien hingga kolaps akan tetap ada.

"Kapasitas RS dengan vaksin Covid-19 tidak ada urusannya, angka positif akan terus bertambah, pasien di RS juga akan tetap bertambah," kata Hermawan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (6/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut dikarenakan vaksinasi Covid-19 kedepan hanya diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan (nakes). Sementara masyarakat belum termasuk dalam program vaksinasi prioritas.

Hermawan memperkirakan penyebaran Covid-19 akan terus terjadi di masyarakat, yang membuat kasus positif harian bertambah meski program vaksinasi telah berjalan.

"Vaksinasi ini akan efektif jika sudah 70 persen populasi berisiko sehingga ada herd immunity, tapi kalau baru 3 juta dosis, hanya sekitar 1,4 juta nakes disuntik, tidak akan efektif," ucap Hermawan.

"Jadi secara kasus akan naik terus, kapasitas RS akan tetap naik, maka pemerintah harus menyiapkan ketahanan rumah sakit," imbuhnya.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaInsert Artikel Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat ini hanya ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap nakes, bukan menurunkan angka kasus Covid-19 maupun mencegah RS overload.

"Sasaran vaksin ini petugas nakes, untuk melindungi nakes yang bekerja merawat pasien Covid-19," kata Masdalina.

Sementara jika pemerintah ingin menurunkan angka kasus positif sekaligus menurunkan beban rumah sakit dengan vaksin Covid-19, maka sasaran vaksinasi semestinya masyarakat luas.

"Kalau terkait RS overload, mestinya bukan nakes yang divaksin prioritas, tapi masyarakat luas karena yang mengisi RS kan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kondisi kapasitas keterisian tempat tidur di rumah sakit di DKI Jakarta sudah terisi 84,79 persen. Angka itu merupakan rata-rata dari kapasitas ruang isolasi Covid-19 dan ICU rumah sakit.

"Data terakhir terkait okupansi RS DKI sudah terisi 84,79 persen," kata Wiku saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/1).

Di saat yang bersamaan, pemerintah menggencarkan program vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinovac. Namun BPOM belum mengeluarkan izin pakai darurat (EUA) vaksin ini.

(mln/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER