Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengeluarkan instruksi agar tenaga kesehatan (nakes) rawat medis Indonesia bersedia menjadi target program vaksinasi atau penyuntikan virus corona (Covid-19) di tanah air.
Instruksi itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 0007/DPP.PPNI/Ins/K.S/I/2021 yang diteken Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah dan Sekretaris Jenderal PPNI Mustikasari pada Rabu (6/1).
"Kami menginstruksikan kepada seluruh anggota PPNI untuk mendukung dan mengikuti program vaksin covid-19, serta memberikan edukasi atau pemahaman pada masyarakat untuk mensukseskan program ini," demikian kutipan instruksi PPNI tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Harif mengaku instruksi tersebut dibuat sebagai seruan agar perawat sebagai garda terdepan pandemi bersedia menjalani vaksinsasi tahap awal yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada Januari ini.
"Iya kami mengeluarkan instruksi ya lebih daripada imbauan. Mudah-mudahan dalam seminggu sudah sampai edaran instruksinya ke anggota," kata Harif saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (7/1).
Harif pun meminta agar Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), dan Dewan Pengurus Komisariat (DPK) agar membantu memberikan sosialisai terhadap anggota perawat soal pentingnya vaksinasi.
Ia juga menyebut berbagai organisasi profesi atau teman sejawat lain juga sepakat untuk mendukung vaksinasi sebagai salah satu upaya mengakhiri pandemi virus corona di tanah air ini.
"PPNI bersama organisasi profesi kesehatan lain mendukung penuh program vaksin Covid-19," kata Hanif.
Kendati demikian, PPNI tidak mencantumkan adanya sanksi atau peringatan dalam surat edaran instruksi itu. Hanif juga mengaku sejauh ini PPNI belum menggodok aturan sanksi bagi perawat yang kemudian menolak vaksinasi ini.
Dalam hal ini, pemerintah sebelumnya telah menargetkan akan menyuntik vaksin Covid-19 kepada 1,6 juta tenaga kesehatan hingga akhir Januari sampai Februari 2021. Pasalnya, para tenaga kesehatan jadi kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 dikabarkan akan dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang, usai Presiden Joko Widodo beserta jajaran kabinetnya menerima vaksin Covid-19 lebih dulu. Kemudian program vaksinasi Covid-19 akan menyasar tenaga kesehatan. Meski vaksinasi Covid-19 akan segera dimulai, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) RI belum mengeluarkan izin pakai darurat (EUA) untuk vaksin Sinovac yang akan digunakan di Indonesia.
Sejauh ini dari enam merek vaksin Covid-19 yang ditetapkan akan dipakai di Indonesia, pemerintah Indonesia baru mendatangkan 3 juta vaksin Sinovac dari China. Tiga juta vaksin Sinovac itu pun sudah diedarkan ke provinsi-provinsi sesuai jatah masing-masing.