Nama Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Mulyadi Tamsir masuk daftar manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu pergi bersama istri dan mertuanya.
"Kebetulan di salah satu korban Sriwijaya Air ini adalah salah satu mantan Ketua umum PB HMI. Bersama istri, mertua dan kerabatnya," kata Ketua PB HMI Arya Kharisma Hardy kepada wartawan saat mendatangi crisis center di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1).
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir membenarkan informasi tersebut. Dia terus menerus menelepon nomor ponsel Mulyadi namun tak bisa dihubungi.
"Kami lagi nunggu kabar. Istri dan mertuanya ada di manifes. Sepertinya itu (Mulyadi), karena HP-nya sampai sekarang enggak bisa dihubungi," kata Inas kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam daftar manifes, nama Mulyadi berada di urutan nomor 27. Sementara istrinya, Makrufatul Yeti, berada di nomor 26, dan mertuanya, Khasanah, nomor 28.
Inas mengatakan Mulyadi diduga pergi ke Pontianak karena ingin mengunjungi kampung halamannya. Mulyadi merupakan ketua umum HMI periode 2015-2017.
Pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak, pada Sabtu (9/1).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat tersebut mengangkut total 62 orang, terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru. Dia menjelaskan 50 penumpang tersebut terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
"Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi," ujar Menhub dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1).
Kementerian Perhubungan mengonfirmasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1). Saat ini Kemenhub masih melakukan investigasi.
Penyelidikan pesawat hilang kontak itu dilakukan bersama Badan SAR Nasional dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
(rzr/pmg)