Mabes Polri menyebutkan bahwa pihaknya mengerahkan sejumlah kendaraan laut dan udara untuk membantu proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu setelah sempat hilang kontak.
Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono menuturkan bahwa armada kapal itu akan mulai bergerak mulai Minggu (10/1) saat proses pencarian akan mulai digencarkan.
Argo merincikan, sejumlah kapal polisi (KP) yang dikerahkan ialah, KP. Kolibri, KP Pelatuk, KP Elang laut, KP SBU, KP. Sundecus, KPC dan KP. Bisma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga mengerahkan helikopter Dauphin As 365 N.3 dan Helikopter Bel 429 P.3202," kata Argo melalui keterangan resmi, Sabtu (9/1).
Kemudian, kata dia, pihaknya juga mengerahkan Kapal 2003, Kapal 2008 dan Kapal Raptor milik Polda Metro Jaya.
Argo menjelaskan, setidaknya akan ada 192 pengerahan personel gabungan TNI/Polri yang akan memulai operasi pencarian esok hari. Namun, dia menegaskan bahwa seluruh pencarian akan tetap di bawah kendari Basarnas.
"Polri juga mempersiapkan tim DVI di RS Polri Kramat Jati," kata Argo.
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang sempat hilang kontak pada Sabtu (9/1) dipastikan jatuh di Kepulauan Seribu. Lokasi jatuh diperkirakan di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat itu setidaknya mengangkut 50 penumpang dan 12 kru. Basarnas memperkirakan lokasi jatuhnya pesawat tersebut punya kedalaman 20-23 meter.
Juru BIcara Kemenhub, Adita Irawati menuturkan bahwa pesawat Sriwijya Air SJ 182 sempat berbelok tak sesuai dengan arah koordinat sebelum akhirnya hilang kontak.
"Pada pukul 14.40 Jakarta Approach melihat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut atau north west," ucap Adita dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1).
(mjo/age)