Pesawat TNI AU mendapati visual diduga tumpahan minyak di area diduga lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Minggu (10/1) pagi.
"Kontras itu kelihatan," ujar Asisten Operasi (Asops) Kasau Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Minggu pagi.
"Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Henri menyatakan pihaknya pun segera mengkoordinasikan temuan visual tumpahan minyak di sekitar Pulau Laki itu ke tim yang berada di perairan Kepulauan Seribu tersebut. Ia memaparkan temuan itu disampaikan ke KRI Parang.
Oleh karena itu, Henri optimistis tim yang berada di permukaan air laut akan segera bisa menemukan titik terang perihal lokasi jatuhnya bangkai utama diduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Mudah-mudahan, blackbox ditemukan cepat, dan temukan di mana titiknya, sehingga evakuasi korban bisa dilakukan," kata dia.
Berdasarkan pantauan dari udara, Henri mengatakan timnya belum menemukan material diduga bagian pesawat dalam bentuk besar. Material-material yang sejauh ini terlihat, kata dia. masih bersifat ringan.
Sehari sebelumnya, Kasatpol PP Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Maslawi kepada CNNIndonesia.com mengatakan anggotanya menemukan serpihan kabel halus, rambut, sobekan pakaian, hingga minyang yang menyembur di laut.
"Informasi yang saya dapat dari anggota, sepihan kabel halus, rambut, sobekan levis, minyak yang menyembur dari laut ke permukaan," kata Maslawi saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
"Makanya titik lokasinya diketahui di situ karena ada semburan minyak, ada reruntuhannya juga," ujarnya.
Dia menduga lokasi itu jadi titik jatuhnya pesawat. Menurutnya, jarak tempuh dari Tanjung Kait ke titik tersebut sekitar 30 menit menggunakan perahu nelayan. Maslawi mengatakan berdasarkan perkiraan pihaknya kedalaman laut di titik itu antara 15-20 meter.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Perhubungan, Sriwijaya Air SJ182 mengangkut total 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 40 orang dari total penumpang merupakan penumpang dewasa, 7 di antaranya anak-anak, dan 3 bayi.
SJ182 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14:36 WIB, kemudian pada pukul 14.40 WIB hilang kontak setelah diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki, Sabtu (9/10).
Operasi pencarian pun segera dilakukan di perairan Kepulauan Seribu sejak kemarin berdasarkan kesaksian warga yang melihat ledakan dan serpihan api jatuh ke laut.