Polairud Selidiki Tumpahan Minyak Diduga Terkait SJ 182

CNN Indonesia
Minggu, 10 Jan 2021 15:48 WIB
Dirpolair Korpolairud menyatakan berdasarkan penyelidikan sementara, diduga tumpahan minyak di wilayah perairan Kep Seribu tak terkait Sriwijaya Air SJ 182.
Petugas gabungan melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di wilayah perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, 10 Januari 2021. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri menyelidiki laporan adanya tumpahan minyak di sekitar perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kami dapat informasi, ada hasil dari patroli udara ada tumpahan minyak. Kita langsung kejar dan kita lakukan penyelaman," kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih di Kapal Polisi Bisma 8003, Minggu (10/1) siang seperti dikutip dari Antara.

Yassin mengatakan sebanyak 20 penyelam dikerahkan sejak pukul 10.00 WIB untuk mencari tahu keterkaitan minyak tersebut dengan pesawat yang hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun sepertinya tumpahan minyak ini sudah terlalu lama, jadi kita tidak menemukan apa-apa di tempat itu. Mungkin bergeser karena arus yang cukup kencang," katanya.

Dari kesimpulan sementara petugas, kata Yassin, selang berbau avtur maupun tumpahan minyak tersebut diduga tidak berkaitan dengan Pesawat Sriwijaya Air LK CLC nomor penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak yang hilang.

"Patut diduga bukan terkait dengan Sriwijaya," katanya.

Ia mengatakan misi pencarian hari ini tak akan berlanjut hingga malam karena penglihatan atau visual yang terbatas.

"Kita lihat sudah mulai mendung dan tiupan angin juga cukup cepat, nanti kita lihat paling tidak pada pukul 15.00 WIB ini," kata Yassin..

Namun apabila cuaca kembali normal, kata Yassin, pencarian bisa berlanjut hingga pukul 17.00 WIB.

Polairud juga dibantu dengan alat robotik yang berkemampuan menyelam sampai kedalaman 300 meter.

"Tadi sudah kita coba dan kita bawa ke lokasi yang dilakukan penyelaman. Jam 10.00 WIB, kami ada sekitar 20 orang penyelam yang kita kirim di sekitar Pulau Laki kurang lebih 2 jam kita menyelam di kedalaman sekitar 20 meter," kata Yassin.

Untuk pemantauan via udara dikerahkan dua unit armada helikopter untuk memantau kondisi permukaan air laut.

Tim gabungan kapal-kapal Basarnas,  KPLP,  TNI AL, Polairud dan lainnya  membantu proses pencarian pesawat jatuh Sriwijaya  SJY182 di area perairan pulau laki dan pulau lancang. Minggu (10/1/2021). (CNN Indonesia/ Andry Novelino)Tim gabungan kapal-kapal Basarnas, KPLP, TNI AL, Polairud dan lainnya membantu proses pencarian pesawat jatuh Sriwijaya SJY182 di area perairan pulau laki dan pulau lancang. Minggu (10/1/2021). (CNN Indonesia/ Andry Novelino)

Secara keseluruhan, Polri mengerahkan 64 penyelam untuk membantu operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182.

"64 penyelam ini berasal dari Polairud dan Brimob," kata Kasubag Pembinaan Fungsi Korpolairud, AKBP Tohir, di Kapal Polisi Pelatuk 3013.

Tim penyelam berangkat dari Dermaga Mako Polairud, Jakarta Utara, pada Minggu pagi menggunakan Kapal Polisi Bima menuju perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

KP Bisma merupakan kapal patroli milik Ditpolair Korpolairud yang turut membantu pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK CLC nomor penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak.

Selain KP Bisma, Polairud juga mengirim enam kapal lainnya yaitu KP Kolibri - 4015, KP Kasturi - 6002, KP Elang Laut - 2003, KP Sundaicus - 2001 dan KPC - 2004 serta tiga Kapal Patroli dari Ditpolairud Polda Metro Jaya.

"Perjalanan dengan kapal dari Dermaga Mako Polaiurd sekitar 2,5-3 jam," kata Tohir.

Tim bertugas melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan badan utama pesawat pada lokasi yang paling banyak muncul sepihan dari objek terkait di perairan.

"Misi kita mencari body utama [pesawat] dulu, baru diturunkan penyelam," katanya.

[Gambas:Video CNN]


Sementara itu, hingga Minggu sore tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan sejumlah serpihan seperti kabel dan bagian roda dari Sriwijaya SJ 182. Serpihan-serpihan yang ditemukan itu kemudian dibawa ke Dermaga JICT 2 untuk dibawa guna identifkasi oleh DVI di RS Polri Kramatjati. Selain itu, kantong-kantong yang berisi barang atau properti diduga dari SJ 182 dibawa Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air 182 hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB siang. Pesawat Boeing 737-500 ini rencananya akan menempuh rute Bandara Soetta menuju Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Berdasarkan manifes pesawat tersebut mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri atas 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Pesawat juga membawa 6 orang awak pesawat yang sedang bertugas dan 6 orang awak pesawat sebagai penumpang.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER