Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menyatakan Sigit adalah putra terbaik di Polri yang bisa menjadi harapan masyarakat. Ia pun menyatakan bahwa PAN akan mendukung pilihan Jokowi itu.
"Siapapun pilihan presiden itulah yang terbaik untuk bangsa dan negara. Dia putra terbaik di kepolisian tentu menjadi harapan agar bisa memimpin sesuai harapan masyarakat. Kita akan dukung sepenuhnya keinginan Presiden," ucap Pangeran yang partainya tak berada dalam lingkaran koalisi kabinet pendukung pemerintahan Jokowi tersebut.
Pernyataan hampir senada dari partai-partai koalisi itu pun datang dari fraksi partai di parlemen yang selama ini dikenal sebagai oposisi pemerintah, PKS dan Demokrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menyatakan menghormati keputusan Jokowi terkait pencalonan Listyo menjadi Kapolri. Dia pun tidak mempersoalkan langkah Jokowi yang lebih memilih menunjuk calon Kapolri dari lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
"PKS menghormati keputusan Presiden terkait penunjukan Listyo menjadi calon Kapolri, karena di UU Polri tidak ada soal urut kacang atau lompatan-lompatan dari angkatan, syaratnya perwira tinggi aktif dan dengan memperhatikan jenjang karier di kepolisian," katanya.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan fraksinya menyambut baik pengusulan nama Listyo sebagai calon Kapolri. Menurutnya, Demokrat menunggu gagasan besar Listyo dalam uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar pekan depan.
"Posisi Fraksi Partai Demokrat di Komisi III menyambut baik nama beliau untuk kita dengarkan pikiran dan gagasannya ke depan. Saya menggunakan kata ini untuk menyambut beliau di Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat. Datanglah dan bawalah gagasan besar untuk perubahan di Mabes Polri," kata Hinca.
"Kami tunggu di Komisi III, bawalah gagasan besar dan tumpahkan seluruh energi perubahan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Listyo Sigit Prabowo (51) menjadi satu-satunya calon kapolri yang dikirim Presiden Jokowi ke DPR guna mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI. Lisyo sendiri diketahui memiliki riwayat kedekatan dengan Jokowi sejak lama.
Ia merupakan Kapolres Solo saat Jokowi masih menjabat Wali Kota di daerah tersebut. Selain itu, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu pun pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi selama sekitar dua tahun.
Sebelumnya, untuk bursa pengganti Idham Azis yang akan pensiun, Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima jenderal bintang tiga kepada Jokowi untuk dipilih.
Listyo adalah yang termuda dibandingkan empat kandidat yang diajukan Kompolnas kepada Jokowi. Empat lainnya adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono (Akpol '88), Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Akpol '88), Kabaharkam Komjen Agus Andrianto (Akpol '89), serta Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto (Akpol '87).
(mts/kid)