KPK Panggil Anak Rhoma Irama, Ingatkan Konsekuensi Mangkir

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2021 14:14 WIB
Putra pedangdut Rhoma Irama, Romy Syahrial, sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK dalam kasus dugaan suap pekerjaan infrastruktur di Banjar, Jabar.
Jubir KPK Ali Fikri megingatkan putra Rhoma Irama untuk memenuhi panggilan pihaknya. (Foto: CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan putra pedangdut Rhoma Irama, Romy Syahrial, untuk hadir dalam pemanggilan terkait kasus dugaan suap pekerjaan infrastruktur di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Banjar, Jawa Barat.

Namun demikian, Pelaksana Tugas Juru Bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyebut Romy hingga kini belum memenuhi hingga dua kali panggilan yang dilayangkan KPK.

"Saksi Romy Syahrial (swasta), tidak hadir dan tanpa keterangan, dan sebelumnya tim penyidik KPK telah melakukan pemanggilan patut sebanyak dua kali," kata Ali dalam keterangannya, Jumat (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK, kata Ali, mengingatkan Romy segera memenuhi panggilan KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi di kasus yang terjadi dalam kurun waktu 2012-2017 tersebut.

"KPK mengingatkan yang bersangkutan untuk memenuhi panggilan dan kewajiban hukum tersebut karena ada sanksi hukum apabila dengan sengaja tidak hadir tanpa alasan yang sah," kata Ali.

Diberitakan sebelumnya, KPK belum mengumumkan tersangka dalam kasus dugaan suap infrastruktur tersebut. Tim penyidik hingga kini masih melakukan serangkaian penyelidikan.

Tim penyidik, kata Ali, masih mengumpulkan data dan alat bukti dengan memeriksa saksi dan melakukan penggeledahan di beberapa tempat di Kota Banjar. Salah satu lokasi yang telah digeledah yakni pendopo Wali Kota Banjar.

"Kami saat ini belum dapat menyampaikan detail pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka karena sebagaimana telah kami sampaikan bahwa kebijakan Pimpinan KPK terkait ini adalah pengumuman tersangka akan dilakukan saat penangkapan atau penahanan telah dilakukan," tambah Ali.

(thr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER