Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga mengatakan sebanyak sembilan kecamatan dan 33 kelurahan di Kota Manado jadi daerah terdampak banjir dan tanah longsor pada Sabtu (16/1).
Sejauh ini, Donald menuturkan bahwa bencana banjir itu telah menyebabkan enam orang tewas. Seluruh korban jiwa itu meninggal dunia akibat tertimpa longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku Utara pada Sabtu (16/1) membuat sejumlah desa di Kabupaten Halmahera Utara dilanda banjir.
Sedikitnya 5 desa di wilayah Kecamatan Kao Barat digenangi banjir setinggi 80 hingga 100 sentimeter. Ratusan rumah warga dan fasilitas umum di wilayah itu ikut terendam.
Sekretaris Daerah Halmahera Utara, Yudihart Noya, yang berada di lokasi banjir ketika dikonfirmasi, menyatakan banjir di Kao Barat disebabkan meluapnya Sungai Nguailami usai hujan deras mengguyur selama sehari.
Yudihart menuturkan luapan Sungai Nguailami menggenangi Desa Pitago, Barseba, Tuguis, Bailengit dan Desa Soamaetek.
Banjir juga menyebabkan jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Loloda Utara dan Galela Utara, Halmahera Utara, ambruk, Sabtu (16/1). Akibatnya, kendaraan dari Loloda Utara yang hendak ke ibukota kabupaten tak bisa melintasi ruas jalan tersebut.
Jalan aspal yang ambruk itu berada di perbatasan Desa Ngidiho dan Limau, Galela Utara. Letaknya tepat di samping Jembatan Sungai Tiabo. Yudihart mengatakan, jalan tersebut putus setelah Sungai Tiabo meluap.