Jalan Mulus Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Baru

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2021 13:10 WIB
Karier moncer serta banjir dukungan menjadi faktor Komjen Listyo Sigit Prabowo diprediksi mulus dalam  pemilihan Kapolri baru pengganti Idham Azis.
Komjen Listyo Sigit Prabowo bakal menjadi Kapolri baru menggantikan Jenderal Idham Azis (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil juga menyatakan menghormati keputusan Jokowi terkait pencalonan Listyo menjadi Kapolri.

Nasir pun tidak mempersoalkan langkah Jokowi yang lebih memilih menunjuk calon Kapolri dari lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Dari segi angkatan di kepolisian, Listyo memang tercatat lebih muda ketimbang calon-calon lain dalam daftar yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Presiden Jokowi.

"PKS menghormati keputusan Presiden terkait penunjukan Listyo menjadi calon Kapolri, karena di UU Polri tidak ada soal urut kacang atau lompatan-lompatan dari angkatan, syaratnya perwira tinggi aktif dan dengan memperhatikan jenjang karir di kepolisian," terang Nasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, KPK pun turut memberi dukungan terhadap Listyo. Novel Baswedan misalnya yang menggambarkan Listyo sebagai sosok pemberani dan dapat mereformasi institusi Polri.

Novel, yang merupakan mantan anggota Korps Bhayangkara pun berharap agar Listyo dapat membenahi institusinya.

"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri," kata Novel melalui akun Twitternya, Jumat (15/1).

Dari kalangan masyarakat, dukungan datang dari Kepala Desa Ulak Pandan, Kec. Semidang Aji, Kabupaten OKU, Herwani melalui berita yang dirilis oleh Divisi Humas Polri dalam humas.polri.go.id.

Kasus Novel Baswedan

Namun demikian, banjir dukungan itu bukan berarti kiprahnya di kepolisian berjalan mulus. Sejumlah pihak masih mempertanyakan sikap Listyo dalam menangani kasus-kasus pidana yang tak tuntas pada eranya.

Misalnya, terkait penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Kritikan terhadap kasus itu masih sering mencuat meski dua pelaku sudah ditangkap dan berhasil disidangkan hingga mendekam di balik jeruji besi.

Tim Advokasi Novel Baswedan menyayangkan Listyo yang belum mampu mengungkap aktor intelektual dan melakukan penegakan hukum yang maksimal terhadap anggota Polri yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Pengungkapan kejahatan tersebut hanya berhenti pada aktor lapangan, yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis," tulis tim advokasi tersebut melalui keterangan resmi.

"Sebagaimana diketahui, Tim Advokasi Novel Baswedan menilai penyelidikan maupun penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian tidak kunjung menuai hasil," tambahnya.

Menurut pengamat Bambang Rukminto, pola serupa akan menjadi ciri khas Listyo Sigit dalam memimpin institusi penegakan hukum tersebut ke depannya.

Menurutnya polisi akan menganggap kasus-kasus tersebut sudah tuntas terselesaikan. Padahal, bagi sebagian besar masyarakat ataupun pihak-pihak tertentu menilai bahwa penyelesaiannya masih mengundang tanda tanya.

"Pola-pola penyelesaian kasusnya akan sama seperti saat beliau menjadi Kabareskrim, saat mengungkap kasus kekerasan pada Novel Baswedan, atau kebakaran gedung Kejaksaan. Motif pelakunya sangat sederhana, dan tak pernah tuntas mengungkap siapa otak sebenarnya dari kasus itu," tandas dia.

(mjo/bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER