Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Kementerian Sosial Victorious Saut Hamonangan Siahaan menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (26/1).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, Victorius terlihat membawa satu buah amplop berwarna cokelat yang tidak diketahui isinya. Kepada wartawan, ia mengatakan telah menyerahkan barang tersebut kepada penyidik KPK.
"Bawa barang," kata Victorius di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Victorius tidak ada di dalam daftar agenda pemeriksaan saksi hari ini. Hanya saja, ia sudah diperiksa penyidik pada Senin (25/1) dan didalami seputar teknis pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020 yang menjadi objek rasuah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Victorius merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial. Posisi dia digantikan oleh Matheus Joko Santoso yang notabene merupakan tersangka kasus tersebut.
"Victorius Saut H.S dikonfirmasi terkait dengan proses pengusulan anggaran dan teknis pengadaan Bansos di wilayah Jabodetabek tahun 2020 pada Kemensos RI," kata Ali, Senin (26/1).
Hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari KPK terkait pemanggilan Victorius hari ini.
KPK juga tengah memeriksa staf ahli Menteri Sosial Restu Hapsari, yang juga merupakan politikus PDIP, terkait kasus yang sama.
"Diperiksa untuk tersangka AW [Adi Wahyono]. Yang bersangkutan sudah hadir," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa (26/1).
![]() |
Selain dia, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap empat saksi lainnya. Mereka ialah Kepala Bagian Sekretariat Komisi VIII DPR, Sigit Bawono Prasetyo;
Direktur Operasional PT Pertani, Lalan Sukmaya; Direktur Utama PT Mandala Hamonangan Sude, Rangga Derana Niode; dan Direktur PT Bumi Pangan Digdaya, Achmad Gamaludin Moeksin als. Agam.
Komisi antirasuah diketahui sedang menelusuri dugaan aliran uang yang diterima sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Sosial. Salah satu pihak yang sudah diendus adalah Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Dirjen Linjamsos) Pepen Nazaruddin.
KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan rasuah bansos untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020. Mereka ialah mantan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara; PPK Kementerian Sosial, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono; serta pihak swasta Ardian I M dan Harry Sidabuke.
Juliari diduga menerima Rp17 miliar dari dua paket pelaksanaan bansos berupa sembako untuk penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek Tahun 2020.
(ryn/arh)