Kemenkes Kerja Sama Lintas Sektor Cegah Virus Nipah Masuk RI

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 23:48 WIB
Kemenkes mengatakan salah satu upaya mencegah penyebaran virus nipah adalah menghindari perdagangan babi ilegal dari daerah yang terinfeksi.
Kemenkes mengatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga untuk mencegah penyebaran virus nipah. Ilustrasi (iStockphoto/Manjurul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga untuk mencegah virus nipah masuk ke Indonesia. Kementerian yang kini dipimpin Budi Gunadi Sadikin itu menggunakan pendekatan 'One Health'.

Virus yang berasal dari sebuah kampung di Malaysia, Sungai Nipah, itu disebut memiliki tingkat kematian 75 persen dan sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya.

"Bukan hanya Kemenkes saja yang berperan, tetapi secara terintegrasi dengan ditjen peternakan dan kesehatan hewan Kementan, dan Kementerian lingkungan hidup dan satwa liar," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik mengatakan salah satu upaya mencegah penyebaran virus nipah adalah menghindari perdagangan babi ilegal dari daerah yang terinfeksi. Ia menyebut mekanisme ekspor-impor komoditas babi dan produk antara Indonesia dan Malaysia sudah ketat.

"Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, pemerintah Indonesia hanya menerima kiriman yang disertai dengan sertifikat kesehatan dan dikeluarkan oleh Departemen Layanan Hewan Malaysia untuk menyatakan bahwa babi yang diekspor sehat," ujarnya.

Menurut Didik, hingga saat ini virus nipah belum pernah terindikasi di Indonesia. Meski pada 1999 virus tersebut menyerang negeri Jiran yang menyebabkan kematian pada ternak babi serta manusia.

"Sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia," ujarnya.

Namun, Didik tetap meminta seluruh pihak waspada terhadap potensi penyebaran virus tersebut.

Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah telah memiliki pedoman dalam menanggulangi ancaman virus tak kasat mata.

"Indonesia telah mengatur regulasi terkait aspek 'One Health' atau pendekatan kolaboratif yang mencakup kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan," kata Wiku melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/1).

Wiku menjelaskan virus nipah merupakan jenis penyakit zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, yang memang belum sukses dieradikasi secara global.

Wiku mengimbau agar seluruh pihak untuk mewaspadai ancaman virus nipah. Ia menyebut salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat saat ini adalah dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Tentu protokol kesehatan adalah solusi pencegahan berbagai penularan penyakit menular, tidak hanya Covid-19. Selain itu dilengkapi dengan asupan yang sehat seimbang serta olahraga yang cukup. Intinya gaya hidup bersih dan sehat adalah kunci," ujarnya.

Virus nipah menyebar pertama kali di Malaysia pada 1999. Diduga hampir 300 orang tertular virus itu dari kawanan babi yang terinfeksi. Babi itu diduga sakit karena terjangkit virus nipah, setelah menyantap sisa buah yang dimakan oleh kelelawar dari famili pteropodidae yang membawa virus itu.

Wabah itu berakhir setelah sekitar satu juta ekor babi dikorbankan. Namun, jumlah orang yang meninggal akibat terjangkit virus itu mencapai 109 orang.

Para pakar kesehatan pun mengatakan virus ini harus diwaspadai dengan serius karena memiliki manifestasi klinis atau gejala klinis yang bervariasi. Ada yang bergejala sampai menyebabkan gangguan pernapasan hingga ensefalitis atau radang otak.

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER