Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat setidaknya 34 Kelurahan di Ibu Kota rawan diterjang banjir.
Sebanyak 34 daerah dari total 267 kelurahan itu terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
"Dengan pengalaman 2020, ada 82 kelurahan, namun yang menjadi konsentrasi kita adalah 34 kelurahan. Kenapa demikian? Karena dari 34 kelurahan itu letaknya adanya di daerah aliran Sungai Ciliwung," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam media briefing, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu Sabdo tak memaparkan detail puluhan daerah tersebut. Ia hanya mengatakan, telah berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah kota hingga level kelurahan.
"Para Walikota, Camat, Lurah, untuk betul-betul perhatian penuh kesiapsiagaan kita dari semua unsur baik dari satpol PP, SDA, Damkar, dan sebagainya, dengan melibatkan semua relawan, TNI, polri apabila adanya hal yang tidak kita inginkan seperti tahun lalu," tutur dia lagi.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Dudi Gardesi menyebut lima upaya yang dikerjakan timnya untuk mengantisipasi bencana ketika musim hujan tiba.
Upaya itu antara lain Gerebek Lumpur, Pengelolaan Air Hujan (Drainase Vertikal), Pemeliharaan Pompa, Penanganan Banjir Rob melalui tanggul raksasa atau NCICD, dan Pengelolaan Sistem Polder.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat pada 28-29 Januari 2020, salah satunya DKI Jakarta.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan prakiraan cuaca yang memprediksi hujan lebat selama dua hari itu juga berpotensi mengakibatkan banjir di Ibu Kota.
"Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, selama dua hari ke depan, potensi dampak dengan status siaga adalah DKI Jakarta," kata Guswanto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1).