Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah lima rumah sakit (RS) rujukan penanganan pasien infeksi virus corona (Covid-19).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan penambahan tersebut merupakan RS Swasta. Kendati ia belum mau merinci nama-nama rumah sakit yang akan dijadikan rujukan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kan kemarin 101, yang 5 sedang proses, dalam proses, karena dalam menambah itu kan konsekuensinya tentunya bagaimana kita memastikan tenaganya juga ada tersedia," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Kamis (28/1).
Namun Widyastuti mengaku Pemprov DKI Jakarta tidak menargetkan kapan kelima RS itu dapat digunakan sebagai rujukan pasien Covid-19.
"Kita enggak bertarget, kan selain menambah rumah sakit, kami juga menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada," kata dia.
Di DKI Jakarta setidaknya total ada 101 rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19. Jumlah ini sudah bertambah dari yang semua memiliki 98 RS.
Sementara itu menurut Widyastuti, saat ini 63 persen kapasitas RSUD milik Provinsi DKI telah dikonversi khusus untuk menangani Covid-19. Jumlah ini telah melebihi ketentuan dalam Instruksi Gubernur (Ingub).
"DKI sejak September sudah mengeluarkan Ingub bahwa 50 persen kapasitas tempat tidur RSUD kami harus melayani Covid-19. Saat ini RSUD kita sudah 63 persen," ucap dia.
Sementara itu, berdasarkan data keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di Jakarta yang diunggah melalui akun Instagram Pemprov DKI, per Minggu (24/1), tercatat persentase keterpakaian tempat tidur isolasi di 101 RS rujukan mencapai angka 86 persen dari 8.055 tempat tidur.
Sementara persentase keterpakaian tempat tidur ICU mencapai angka 84 persen dari total 1.097 tempat tidur.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dari total keterisian 24 hingga 30 persen itu merupakan warga non DKI.
"Artinya kalau tanpa itu, sebetulnya posisi kami tidak pada 84 atau 86 persen okupansinya. Dikurangin lagi bisa dari 24, mungkin kisarannya 60an atau 55. Tapi karena kami selama ini memberikan pelayanan tidak membedakan, seluruh warga Indonesia kami layani secara baik," kata dia, Selasa (26/1).
![]() |