Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut perkembangan sebaran kasus covid-19 di tanah air terus meningkat selama 12 pekan alias tiga bulan berturut-turut.
Data Satgas terakhir per 24 Januari memperlihatkan kenaikan kasus 1,8 persen yakni dari 79.903 ke 81.333. Meski demikian, kenaikan itu lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik hingga 27,05 persen yakni dari 62.677 menjadi 79.903 kasus.
"Sudah 12 minggu berturut-turut perkembangan kasus positif covid-19 mingguan mengalami peningkatan. Sudah waktunya angka ini kita upayakan untuk segera turun," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun lima provinsi yang menyumbang peningkatan jumlah kasus dalam sepekan adalah DKI Jakarta yang naik 1.207 kasus. Disusul Jawa Tengah naik 920 kasus, DI Yogyakarta 482 kasus, Nusa Tenggara Timur 446 kasus, dan Banten naik 440 kasus dalam sepekan.
Melihat kondisi itu, Wiku pun meminta agar lima provinsi penyumbang kasus teratas untuk memberikan atensi khusus, terutama untuk memperkuat strategi surveillance guna menekan transmisi virus corona.
"Dimohon kepada provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus positif mingguan untuk menjadi perhatian dalam meningkatkan penanganan kasus covid-19 di daerahnya masing-masing," jelasnya.
Tak hanya itu, Wiku juga meminta peran masyarakat untuk kooperatif dalam mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Perlu dipahami bahwa kita belum juga selesai dalam perang melawan covid-19," pungkas Wiku.
Sementara itu, perkembangan sebaran kasus covid-19 di tanah air per Kamis (28/1) memperlihatkan secara kumulatif 1.037/993 warga Indonesia terpapar virus corona. Dari jumlah itu, 842.122 orang dinyatakan telah pulih, sementara 29.331 orang lainnya meninggal dunia.
Adapun pada hari ini sebaran provinsi yang menyumbang penambahan kasus tertinggi di tanah air adalah Jawa Barat dengan 4.532 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 2.889 kasus, dan Jawa Tengah 1.347 kasus.
(khr/psp)