Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat TGH Mahally Fikri menyesalkan sikap Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat yang berenang di sebuah kolam renang tanpa mematuhi protokol kesehatan Covid-19, apalagi situasi daerah sedang tertimpa musibah bencana banjir dan tanah longsor.
"Sebagai masyarakat NTB saya sangat prihatin dengan kejadian ini, karena bisa menjadi bukti kita kehilangan pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi rakyatnya," kata Mahally Fikri saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, kemarin.
Aksi Gubernur NTB berenang bersama sejumlah orang diunggah di laman Facebook Bang Zul Zulkieflimansyah, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah foto terlihat Zulkieflimansyah berendam di sebuah kolam renang bersama sejumlah tanpa menjaga jarak dan mengenakan masker.
"Bersama Wakil Bupati terpilih Lombok Utara melihat permandian di pinggir hutan yg begitu asri pagi ini. Walaupun badan agak demam, tapi masyarakat meminta kami terjun mandi sebagai bentuk promosi kolam air alami yang mereka miliki. Luar biasa, pegal-pegal dan demam semua jadi hilang," demikian keterangan dalam foto tersebut.
Aksi Gubernur NTB itu juga disebut tidak sepatutnya di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah daerah dan meningkatnya pasien Covid-19.
Banjir di Kabupaten Sumbawa menyebabkan satu orang meninggal dunia. Di Kuta Mandalika, banjir menerjang puluhan rumah hingga menggenangi lokasi sirkuit MotoGP Mandalika.
Sedangkan di Kecamatan Sekotong dan Lembar Kabupaten Lombok Barat, banjir masuk pemukiman warga dan menggenangi Puskesmas di Lembar.
Seorang pemimpin, kata Mahally, semestinya bahu membahu berbuat sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat, berkontribusi mengendalikan pandemi Covid-19. Bukan sebaliknya, justru memberikan contoh yang tidak baik.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk segera meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat NTB atas apa yang telah dilakukan.
"Atas ketelanjuran pak gubernur seperti di gambar yang beredar supaya segera diklarifikasi dan dengan tulus serta rendah hati meminta maaf kepada masyarakat NTB kalau hal itu memang salah," katanya.
Mahally juga membandingkan apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dengan Gubernur NTB sebelumnya Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi.
TGB disebutnya tulus menggunakan semua media dan sarana untuk berkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbahnya sekaligus memberikan contoh.
"Saya bangga dan sangat salut pada semangat dan kerja keras gubernur pendahulu beliau (TGB) yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk berkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbah beliau sekaligus memberikan contoh," ujar Ketua Komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan perempuan tersebut.
Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat Pemprov NTB hanya sebuah kekhilafan.
"Mudahan saja pak gubernur khilaf dan bisa menyadari bahwa hal seperti ini sangat tidak baik bila dilakukan atau telanjur dilakukan oleh seorang pemimpin," ucap Mahally Fikri.
(antara/wis)