Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengakui bahwa kasus kematian warga akibat terpapar virus corona di Indonesia masih belum terkendali. Dalam sepekan lalu kasus kematian mengalami lonjakan sebanyak 25,3 persen.
Pada periode 25-31 Januari, jumlah kematian mengalami peningkatan sebanyak 430 kasus. Data Satgas memperlihatkan jumlah kematian Covid-19 pada 17-24 Januari yakni 1.697 kasus, dan bertambah menjadi 2.127 kasus kematian dalam sepekan lalu.
"Angka kematian masih mengalami fluktuasi. Artinya kita masih belum mengendalikan kematian Covid-19 di tingkat nasional," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, penyumbang kenaikan kematian Covid-19 tertinggi di Indonesia adalah Jawa Barat yang mengalami kenaikan 245 kasus. Disusul Jawa Tengah naik 142 kasus, Sulawesi Utara 38, DKI Jakarta 29, dan Kalimantan Utara yang naik 24 kasus kematian.
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan jumlah kematian Covid-19 di Indonesia saat ini didominasi oleh lansia atau warga yang berusia di atas 59 tahun. Selain faktor usia, penyakit penyerta alias komorbid juga menjadi faktor utama penyebab lonjakan kematian di tanah air.
Ia mengatakan kasus kesembuhan dapat lebih muda ditingkatkan. Berdasarkan data penelitian, sebanyak 78,6 persen kesembuhan didominasi oleh warga berusia rentang 18-59 tahun.
"Sedangkan angka kematian ini didominasi usia lebih dari 59 tahun, yaitu sebanyak 47,1 persen," ujarnya.
Melihat kondisi itu, Wiku pun meminta kesadaran masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ia juga mengimbau agar warga yang memiliki anggota keluarga seorang lansia untuk lebih menjaga daya tahan tubuh mereka di masa-masa pandemi ini.
Lihat juga:Darurat Lahan Makam Jakarta Disapu Corona |
"Saya dapat memahami bahwa banyak di antara kita yang lelah dengan situasi serba sulit ini. Namun apabila kita melakukan dengan disiplin, maka kita sudah berkontribusi untuk menekan angka kematian," pungkas Wiku.
(khr/pmg)