Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah isu rencana kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.
"Kayaknya ini dagelan aja. lucu-lucuan, [bahwa] Moeldoko mau kudeta. Kudeta apaan yang mau dikudeta?" cetusnya, dalam konferensi pers di kediamannya, di Jakarta, Rabu (3/2).
"Anggap saya punya pasukan bersenjata, emang gue bisa todong senjata? Datang DPC, DPD. Semua ada aturan AD/ART dalam sebuah parpol. Jangan lucu-lucuan gitu lah," cetusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, AHY menyebut ada pihak yang ingin mengambil paksa Partai Demokrat lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).
Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyinggung nama Moeldoko dan sejumlah kader dan eks kader Demokrat sebagai dalang kudeta itu. Tujuannya adalah pencalonan di Pilpres 2024.
Politikus Partai Demokrat Rachland Nashdik pun menyebut ada pertemuan antara Moeldoko dengan sejumlah eks dan kader Demokrat itu Hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu (27/1) pukul 21.00 WIB, untuk membahas kudeta itu.
Lihat juga:Jelang 2024: Demokrat Digoyang, AHY Meradang |
Moeldoko pun mengakui ada beberapa pertemuan dengan para kader dan eks kader itu di kediamannya dan juga di hotel.
"Beberapa kali di rumah saya, di hotel. Enggak terlalu penting. Intinya aku diajak ketemu, aku datang. Biasa, tiap hari terima orang, terima beberapa kelompok di kantor saya biasa," aku dia.
Apakah membicarakan KLB? "Saya orang luar, enggak punya hak apa-apa. Yang punya hak kan mereka yang di dalam. Enggak ngerti," tepis Moeldoko.
Ia pun membantah ada pembicaraan soal pencalonan di Pilpres 2024 sebagai tindak lanjut dari pengambil alihan Demokrat.
"Tidak pernah [membicarakan]. Kalau yang orbitkan di sana ya alhamdulillah," selorohnya.
Saat ditanya soal kesediaannya diusung untuk 2024, ia berkata, "Alah enggak usah mikir itu lah. Aku itu orang yg cinta pekerjaan, saya profesional."
(dmi/arh)